SERANG, PILARBANTEN.COM– PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten mengambil strategi penempatan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di aset lancar. Hal itu dilakukan untuk memastikan dana RKUD yang masuk dari Pemda terjaga dengan baik dan akan selalu ready ketika dibutuhkan.
Direktur Bisnis Bank Banten Rodi Judo Dahoro mengatakan, strategi itu diambil untuk meyakinkan seluruh Pemda jika dana RKUD yang disimpan di Bank Banten terjamin likuiditasnya. “Stigma keamanan itu memang sampai sekarang masih menjadi kekhawatiran mereka, sehingga sedikit membutuhkan waktu untuk bisa meyakinkannya,” ujarnya, Rabu, (3/7/2024)
Rodi menjelaskan, jika dana RKUD yang masuh dari Pemda itu ia putar untuk operasional kebutuhan kredit, dimana sumber pembiayaannya berasal dari dana pihak ketiga. Itu strategi yang sudah berjalan beberapa tahun ini. Dan terbukti sampai saat ini terjaga dengan baik.
“Lihat saja bagaimana arus kas Pemprov di Bank Banten itu sampai saat ini berjalan dengan baik tidak ada kendala,” ujarnya.
Pada tahun 2023, Bank Banten berhasil meraup Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak Rp3,73 triliun dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp3,70 triliun. DPK yang dikelola sepanjang tahun 2023 itu mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) di level yang optimum sebesar 98,98 persen.
“Meskipun menggunakan DPK untuk penyaluran kreditnya, namun kami tetap memegang penuh prinsip kehati-hatian. Sehingga rasio Non Performing Loan Net (NPL Net) menurun menjadi 1,09 persen dari sebelumnya 1,39 persen,” jelasnya.
Oleh karena itu, Rodi berharap dukungan penempatan RKUD oleh seluruh Pemda ini bisa berjalan dengan baik. Sehingga sentiment positif dan trust masyarakat menjadi meningkat, “dan itu akan memudahkan manajemen untuk mencari DPK,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Rodi, Bank Banten juga mengambil kebijakan menggratiskan biaya administrasi penarikan dana di ATM bersama. Dengan begitu maka, masyarakat bisa lebih mudah untuk melakukan transaksi keuangan dimana pun tanpa ada tambahan biaya.
“Itu langkah awal yang kita lakukan sambal kita terus melakukan peningkatan pelayanan,” ucapnya.
Polanya, lanjut Rodi, pada saat penarikan di ATM bersama, sistem akan tetap menarik biaya administrasi. Namun diakhir bulan semua akumulasi biaya itu akan dikembalikan ke rekening masing-masing. “Karena memang itu sistem yah, tapi nanti kita akumulasi dan setiap akhir bulan akan dikembalikan lagi dananya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Muhammad Busthami mengatakan, secara teknis berbagai persiapan untuk penunjang layanan transaksi keuangan, Bank Banten sudah melakukan berbagai inovasi seperti layanan m-banking dan memperbanyak akses Anjungan Transaksi Mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh titik strategis di Provinsi Banten.
“Itu adalah komitmen kami sejak awal, meningkatkan layanan kepada nasabah kami melalui berbagai plafom teknologi. Semua infrastruktur sudah kami siapkan, termasuk juga SDM-nya,” pungkasnya. (Adv)