TKI Asal Serang Dikabarkan Disiksa Majikan di Timur Tengah

oleh -44 Dilihat
oleh

KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Aksi kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kembali terjadi di Timur Tengah. Kini dialami MJ seorang buruh migran asal Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

TKI tersebut babak belur. Berdasarkan keterangan korban dia dianiaya oleh anak majikan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab dan mengalami luka cukup serius dibagian kepala.
“Dipukul menggunakan batu. Kami sedang mendalami kronologisnya seperti apa permasalahannya,” kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Provinsi Banten Maftuh Hafi saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2020).
Maftuh mengatakan, saat ini korban masih di rumah majikan di Abu Dhabi. Pihak keluarga melaporkan kondisi korban ke posko pengaduan TKI dan sedang meminta bantuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Abu Dhabi untuk membantu perlindungan MJ.
“Kami sedang membuat laporan dan meminta perlindungan korban,” katanya.
Maftuh menyampaikan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima ratusan laporan kekerasan dan penjualan manusia ke Timur Tengah. Anehnya, menurut dia, agen gelap di Kabupaten Serang kian meraja lela.
Perekrutan TKI melalui agen-agen tersebut terbilang instan. Calon TKI hanya memerlukan waktu 7 hari untuk bisa berangkat ke Timur Tengah.
Penelusuran SBMI Banten, calon TKI diminta uang sebesar Rp3 juta hingga Rp5 juta. Oknum tersebut biasanya memanfaatkan waktu lengang pembuatan paspor seperti Jumat dan melalui oknum calo.
“Kami menduga ada permainan oknum di Imigrasi yang membuatkan paspor untuk para korban,” ujarnya.
SBMI meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Serang untuk turun aktif melakukan pencegahan aksi kejahatan Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) di Banten.
Berdasarkan data yang dihimpun pada tahun 2019 pihaknya menerima laporan sebanyak 327 TKI menjadi korban perdagangan manusia di luar negeri. Untuk 2020 per Januari jumlah laporan yang masuk sudah mencapai 100 laporan.
“Jangan cuma tampil ketika mau mencalonkan diri, tapi harus turun ke bawah dan duduk bersama memecahkan masalah,” katanya. (Anwar/Teguh)