KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten diminta untuk meningkatkan iklim investasi dan produk ekspor pada 2021 mendatang. Oleh karena itu, Disperindag juga diminta untuk melakuakn pemetaan terhadap industri unggulan untuk menjadi industri besar.
Hal itu terungkap dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) Rencana Kerja (Renja) Bidang Industri dan Perdagangan Tahun 2021 di Aula Kantor Disperidag Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (5/3).
Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi (Asda II) Setda Pemprov Banten, E. Kosasih Samanhudi mengatakan, Gubernur Banten memita Disperindag pada 2021 membuat program yang menitikberatkan pada investasi dan ekspor.
“Pak Gubernur meminta lakukan mapping (pemetaan) terhadap produk-produk unggulan di Banten bisa buat ekspor. Dan itu kuncinya. Jangan sampai investasi dan ekspor meningkat, tapi dampak ekonomi tidak terasa,” kata Kosasih usai membuka acara.
Lebih lanjut, Kosasih juga meminta Disperindag untuk melakukan koordinasi dengan prangkat kerja atau organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain. Hal itu guna menunjang program peningkatan ekspor dan investasi.
“Yah harus lakukan koordinasi misalkan dengan Dinas Pertanian (Distan), UMKM dan Ketahanan Pangan. Harus ada kolaborasi,” katanya.
Dijelaskan Kosasih, baik Gubernur dan Wakil Gubernur Banten berharap program yang akan dibuat seleras dengan Rencana Permbangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banten 2017-2022. “Ini sudah masuk tahun keempat, berarti masuk injury time pelaksanaan RPJMD. Oleh karena itu saya meminta pada saat diskusi dalam membuat program 2021, Disperindag harus bisa membuat program dan kegiatan yang menselaraskan baik pusat, provinsi dengan stakeholdernya termasuk dengan kabupaten/kota,” jelasnya.
“Nanti disepakati program kegiatannya. Terutama terkait bagaiamna memberikan perhatian atas manfaat yang kita lakukan terhadap kesejahteraan masyarakat. Harus berfikir, kita laksanakan RPJMD dan program kegiatan yang endingnya mensejahterakan masyarakt, memberikan nilai manfaat,” sambungnya.
Manata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten itu menilai, Disperindag merupakan salah satu OPD strategis dan masuk dalam kelompok urusan pilihan. “Disperindag ini masuk dalam instansi penghasil juga. Makanya buat program sehingga ada kontribusi. Jadi disatu sisi genjot produk unggulan, tapi harus berfikir ada kontribusi pendapatan asli daerah (PAD),” ujarnya.
Sementara, Kepala Disperindag Banten, Babar Suharso mengatakan, Forum Renja ini digelar dalam rangka membuat perencanaan program 2021. Salah satunya dalam menuntaskan RPJMD tahap keempat.
“Kami akan menuntaskan RPJMD salah satunya bagiaman meningkatkan daya saing daerah melalui sektor perindustrian terutama ekspor. Seperti eskpor produk IKM (industri kecil menengah),” kata Babar.
Selain ekspor, lanjut Babar, pihaknya juga melakukan pengendalian inflasi daerah teruma menjelang Ramadan. “Langkah di lapangan melakukan stabilisasi harga, m elaksanakan pasar murah dan penetrasi pasar. Ini biasanya terpadu baik pusat, Bulog dan Satgas Pangan,” katanya.
Terkait adanya kegagalan ekspor beberap prduk agro akibat mewabahnya virus corona (covig-19), Babar menuturkan, hal itu dikarenakan tidak adanya angkuatan udara menuju Tiongkok. “Yang kita ekspor kan manggis, sarang burung walet. Dan kalau lewat laut kan nggak akan bisa. Karena produknya kan bukan produk yang awet,” ujarnya.(Rey/Al)