KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Satu Warga Banten yang menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air – SJ182 di Kepulauan Seribu sudah teridentifikasi melalui sidik jari. Korban atas nama Dhika yang berprofesi sebagai crew pesawat.
Kepastian tersebut dikatakan Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Hendri Jauhari, Selasa (12/1/2021). Jauhari mengatakan, kepastian itu ia dapatkan berdasarkan hasil kordinasi dirinya dengan tim Basarnas yang melakukan evakuasi langsung korban kecelakaan.
“Ya, ini data udah valid dari Basarnas. Dari 11 warga Banten yang menjadi korban, 1 sudah teridentifikasi, sementara yang lainnya hingga kini masih dalam proses pencarian,” katanya.
Selain itu, Jauhari menambahkan, dari 11 warga Banten itu satu diantaranya masih bayi. Karena masih bayi, orang tuanya tidak membelikan tiket, sehingga data manifes yang dikeluarkan oleh maskapai hanya 10 warga Banten yang menjadi korban.
“Ya itu. Mungkin karena masih bayi dan tidak dibelikan tiket, makanya yang terdata hanya 10,” ujarnya.
Jauhari menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan penelusuran terhadap keluarga dan ahli waris dari masing-masing korban, untuk memudahkan pemberian santunan asuransi dari Jasaraharja.
“Besarannya sekitar Rp50 juta/korban. Sekarang masih tahap pemberkasan dokumen yang diperlukan, untuk proses pencairan klaim tersebut,” tuturnya.
Berdasarkan data manifest yang diperoleh wartawan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, korban tersebut masing-masing bernama Arneta Fauzia, Fao Nuntius Zai, Zurisya Zuar Zai, dan Umbu Kristin Zai, Asal Kota Serang,
Xcu Fa Grislend Gloria Natalies, Nelly, dan, Iuskandar aasal Tanggerang, dan Rahmania Ekananda asal Tangerang Selatan, dan Rusni yang tidak disebutkan asal kabupaten/kotanya. Hanya disebutkan bahwa Rusni berasal dari Banten.
Kemudian dua orang lainnya merupakan crew pesawat, keduanya adalah Dhika (INST) (SFA), Mia Tresetyani (FA) asal Tangerang. (Al/Red)