Serang, Pilarbanten.com – Kondisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 berbeda dirasakan oleh warga Kabupaten Serang dengan tahun sebelumnya, dimana pemilihan bupati dan wakil bupati tahun ini ditengah situasi pandemik COVID-19 dan bencana banjir.
Segala upaya dilakukan oleh penyelenggara bersama unsur Muspika Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang demi terlaksananya proses pemungutan suara karena sejumlah lokasi tempat pemungutan suara (TPS) awal terendam banjir.
“Pengalihan tps yang lokasi awalnya terendam banjir sekaligus juga terhadap beberapa titik terutama di perumahan yang warganya sendiri juga sudah melakukan pengungsian,” kata Camat Kibin Imron Ruhyadi saat dikonfirmasi, Rabu (9/12/2020).
Kendati demikian, dikatakan Imron masih ada sekitar 20 TPS di lima desa yang masih didirikan ditempat semula karena perkampungan terisolir akibat bencana banjir. Logistik pilkada didistribusikan menggunakan perahu karet.
Diketahui, Kecamatam Kibin merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir paling parah di Serang.
“Ada TPS karena banjir dia terisolir ini bukan halangan karena pilbub harus terlaksanana,” katanya.
Meski ditengah situasi bencana banjir, dia berharap tingkat partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini tetap bisa bertambah dibanding pilkada sebelumnya. Karena proses pencoblosan satu hari ini akan menentukan pembangunan Kaupaten Serang lima tahun mendatang.
“mudah mudahan penyelenggraan partisipasi bisa bertambah meskipun sedang mengalami bencana banjir,” katanya.
Disampaikan Imron, berdasarkan hasil monitoring sekitar ada lima desa diwilayahnya terdampak bencana banjir paling parah yakni di Desa Negara, Desa Cijeruk, Desa Tambak, Desa Sukamaju dan Desa Ciaen. Sebagian korban banjir sudah menempati tempat pengunsian.
“Di 5 lokasi pengungsian juga kita sudah sediakan TPS,” katanya(War/red)