Warga di Serang Terjang Banjir Demi Salurkan Hak Suara

oleh -53 Dilihat
oleh

Serang, PilarBanten.com- Warga Kampung Dadap, Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang menerjang banjir demi menyalurkan hak pilihnya pada pemilihan bupati dan wakil bupati Serang tahun 2020.

Hujan deras dan cuaca buruk beberapa hari lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di Banten mengalami bencana banjir. Kendati ditengah banjir tahapan pencoblosan tetap dilakukan sesuai jadwal.

Seperti yang dialami Rasman (43), dia terpaksa harus menerjang banjir untuk tetap berpartisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini karena lokasi tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos terisolir akibat kepungan banjir yang terjadi sejak dua hari lalu.

“Nunggu jemputan perahu karet mau nyoblos di TPS 10,” kata Rasman kepada wartawan, Rabu (9/12/2020).

Disampaikan Rasman, sebagian warga ada yang terpaksa menerjang banjir tanpa menggunakan perahu karet, mereka menerjang banir dengan berjalan kaki meski ketinggian air mencapai 150 centi meter karena keterbatasan perahu.

“C6 pada bawa alhamdulillah karena pas dibagiin kemarin sudah dipengungsian jadi aman,” katanya.

Namun, sebagian warga yang rumahnya terdampak banjir memilih untuk mengevakuasi barang-barang berharga dan perkakas rumah terlebih dahulu dan menunda untuk mencoblos.

“Beresin rumah dulu lah pak khawatir banjir naik lebih tinggi lagi,” katanya.

Serang, Pilarbanten.com – Kondisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 berbeda dirasakan oleh warga Kabupaten Serang dengan tahun sebelumnya, dimana pemilihan bupati dan wakil bupati tahun ini ditengah situasi pandemik COVID-19 dan bencana banjir.

Segala upaya dilakukan oleh penyelenggara bersama unsur Muspika Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang demi terlaksananya proses pemungutan suara karena sejumlah lokasi tempat pemungutan suara (TPS) awal terendam banjir.

“Pengalihan tps yang lokasi awalnya terendam banjir sekaligus juga terhadap beberapa titik terutama di perumahan yang warganya sendiri juga sudah melakukan pengungsian,” kata Camat Kibin Imron Ruhyadi saat dikonfirmasi, Rabu (9/12/2020).

Kendati demikian, dikatakan Imron masih ada sekitar 20 TPS di lima desa yang masih didirikan ditempat semula karena perkampungan terisolir akibat bencana banjir. Logistik pilkada didistribusikan menggunakan perahu karet.

Diketahui, Kecamatam Kibin merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir paling parah di Serang.

“Ada TPS karena banjir dia terisolir ini bukan halangan karena pilbub harus terlaksanana,” katanya.

Meski ditengah situasi bencana banjir, dia berharap tingkat partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini tetap bisa bertambah dibanding pilkada sebelumnya. Karena proses pencoblosan satu hari ini akan menentukan pembangunan Kaupaten Serang lima tahun mendatang.

“mudah mudahan penyelenggraan partisipasi bisa bertambah meskipun sedang mengalami bencana banjir,” katanya.

Disampaikan Imron, berdasarkan hasil monitoring sekitar ada lima desa diwilayahnya terdampak bencana banjir paling parah yakni di Desa Negara, Desa Cijeruk, Desa Tambak, Desa Sukamaju dan Desa Ciaen. Sebagian korban banjir sudah menempati tempat pengunsian.

“Di 5 lokasi pengungsian juga kita sudah sediakan TPS,” katanya(War/red)