KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Puluhan tokoh agama dan masyarakat dengan mengatas namakan Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM), mendatangi Pemkot Serang. Kedatangan mereka bertujuan untuk menolak Masjid Ats-Tsaurah sebagai Masjid Agung Kota Serang, dan menginginkan masjid Agung berada di Alun-Alun Kota Serang.
Wari Syadeli juru bicara GPSM Kota Serang mengatakan, Para Kiyai dan tokoh masyarakat meminta kepada Pemkot Serang agar pendirian Masjid Agung Kota Serang berada di Alun-alun bukan di Ats-Tsauroh.
“Kami menginginkan masjid agung berada di alun-alun, bukan di masjid Ats-Tsauroh,” katanya kapada wartawan, Jum’at (13/3/2020).
Wari pun menegaskan, jika Masjid Agung berada dialun-alun lebih tepat, karena akan menjadi simbol toleransi antar umat beragama.
“Alun-alun kan pusat Kota Serang, lebih bagus didirikan tempat ibadah. Bukan hanya masjid saja, tetapi tempat ibadah agama lain juga lebih baik ada, karena nantinya akan menjadi simbol toleransi antar agama,”ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang Syafrudin mengatakan untuk penempatan pembangunan masjid agung masih menimbulkan pro kontra.
“Kami akan memfasilitasinya, karena pembangunan ini menggunakan dana APBD. Sehingga semua elemen harus duduk bersama, merembukan terkait lokasi pembangunan masjid agung nanti, baik itu di alun-alun atau pun di Ats-Tsaurah,”katanya.
Syafrudin mengaku bahwa dirinya akan mengundang kembali para kyai dan tokoh masyarakat untuk menyetujui pembangunan masjid agung Kota Serang.
“Kita akan mengundang kembali pihak yang tadi datang pada awal bulan april nanti,” ujarnya. (Agung/Al)