Tak Terapkan PSBB, Bupati Pandeglang Minta Karantina Wilayah Secara Mandiri

oleh -53 Dilihat
oleh

Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, pihaknya belum siap melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau karantina wilayah di daerahnya untuk mencegah virus corona atau COVID-19. Apalagi membatasi warganya dalam beraktifitas.

Jika pihaknya menerapkan PSBB, tambah Irna, akan ada banyak warga yang terganggu terutama warga yang bekerja disektor informal.

“(Terapkan PSBB?) ya gak lah, walaupun masuk zona merah kalau PSBB kan tahu dampaknya pada kita, akan ada pembatasan (kegiatan) ekonomi. Kalau nanggung anggaran kita gak cukup,”kata Irna saat dikonfirmasi, Jumat (17/4).

Meski pihaknya tidak menerapkan PSBB, masyarakat melalui pejabat desa atau RT diperbolehkan untuk mengkarantina wilayahnya secara mandiri dengan memportal akses jalan menuju permukiman warga. Setiap orang yang masuk harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Masyarakat harus bisa menjaga kampungnya. Kami bilang kalau bisa portal tiap-tiap kampung untuk jaga masyarakatnya supaya tidak terjangkit virus boleh portal aja pake bambu tapi ada yang jaga,” katanya.

Ia pun telah menghimbau warganya yang berada di luar daerah, terutama yang berada di daerah pandemi seperti DKI Jakarta untuk tidak mudik terlebih dahulu.

Namun, jika warganya yang berada di luar daerah sudah tidak bekerja diperbolehkan pulang namum harus mengikuti prokol kesehatan dan mengisolasi secara mandiri. Pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 21 ribu paket sembako untuk dibagikan kepada warga yang terdampak.

“Yang mudik kau isolasi dirimu arahannya begitu. Kita jadikan ODP sudah pasti karena pulang dari Jakarta daerah pandemi, dari Bogor Bekasi langsung masuk ODP karantina, kita kasih sembako,”katanya.

Ia menghimbau warganya untuk mematuhi aturan pemerintah dengan melakukan fisikal distancing, tetap di dalam rumah bagi warga yang tidak berkepentingan dan menjaga kesehatan. Kemudian untuk para pemudik tetap mengisolasi diri di rumah dan menjaga jarak dengan masyarakat lain.

“Mereka (masyarakat) sering tanya kepada saya, Bu corona sampai kapan? ya sampai kau disiplin dan jaga kesehatan sosial distancing aja belum kau lakukan jadi pelan-pelan (himbauan) tapi susah setiap orang punya persepsi masing-masing,”katanya.(Anwar/Teguh).