Serang,- Kasus seseorang yang meninggal dunia saat sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Kabupaten Serang, Banten terus bertambah seiring dengan peningkatan kasus COVID-19 di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan, adanya kasus orang meninggal saat isoman disebabkan karena banyaknya rumah sakit yang penuh.
“Salah satu disebabkan ketersedian BOR di rumah sakit diatas 90 persen akhirnya sulit rujukan ke rumah sakit,” kata Agus saat dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021).
Berdasarkan catatan Satgas Penanganan COVID-19 ada sebanyak 176 orang di Kabupaten Serang yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19, sebanyak 4 orang diantaranya meninggal dunia saat menjalani isoman per tanggal 14 Juli 2021.
“Terjadi perburukan kesehatan sehingga menimbulkan kematian. Itu terjadi di tengah masyarakat,” katanya.
Disampaikan Agus, dari total 1.025 kasus aktif, sebanyak 991 orang menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas lain. Sementara untuk sebanyak 34 pasien menjalani perawatan di rumah sakit.
“Bagi yang melakukan isolasi di rumah dengan pengawasan pihak puskesmas di masing-masing daerah,” katanya.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Serang belum memiliki rumah singgah untuk menampung pasien isoman. Sedangkan rumah sakit yang ada di Kabupaten Serang kapasitas tempat tidurnya hampir penuh sehingga data banyak pasien terpaksa harus isoman di rumah.
“Kita masih kordinasi untuk mencari tempat untuk dijadikan rumah singgah mengingat ada lonjakan kasus,” katanya.
Diketahui, sejak beberapa dua hari lalu Kabupaten Serang masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19 dengan total 5.751 kaus. Rinciannya, 1.025 masih dalam perawatan, 4.550 sembuh, 176 meninggal dunia.(war)