LEBAK – PILARBANTEN.COM, Ratusan warga korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten masih bertahan di Pegunungan Cibandung. Mereka menyelamatkan diri ke pegunungan saat bencana bencana banjir dan longsor menerjang kampung halamannya pada Rabu (1/1/2020) lalu.
Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi di pegunungan tersebut merupakan warga Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.
Kampung Cigobang merupakan salah satu daerah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor paling parah di Lebak. Hampir seluruh bangunan permukiman warga dan jalan hancur tertimpa material longsor.
“Ada 300 KK an, itu ada yg masuk, ada yg keluar. Soalnya ada yang ngungsi ke Bogor, terus masih mundur maju, belum ada yg tetap,” kata salah satu warga Samsudin, Senin (6/1/2020).
Jalur menuju pegunungan Cibandung yang menjadi lokasi pengungsian warga Cigobang hanya bisa diakses dengan menggunakan jalur udara. Jika perjalanan darat perlu membuat jalur baru dengan menyusuri pegunungan dan medan yang curam.
Mereka tinggal di sana dengan mendirikan tenda terpal dengan secara swadaya para pengungsi. Meski demikian personel dari TNI-Polri dan relawan telah berhasil menembus daerah tersebut melalui jalur pegunungan.
“Ini tenda bikin sendiri. Dari TNI dari helikopter tadi ada lima tenda lah, yg laennya swadaya semua,” katanya.
Pengiriman logistik ke wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan jalur udara. Itu pun baru dapat dikirim pada hari keempat pasca bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang 6 kecamatan di Lebak.
Sementara, Mahmudin petugas dari BPBD Lebak mengatakan, sebagian warga enggan untuk dievakuasi karena pegunungan Cibandung lebih dekat ke kampungnya yang terisolir.
“Mereka masih ada yg bertahan alasannya motor, terus keluarganya ada yang mau, ada yg enggak, jadi masih susah. Padahal udah dibilangin,” katanya.(Anwar/Teguh)