Provinsi Banten Bakal Jadi Tuan Rumah Peluncuran Gerakan Lansia Berdaya

oleh -137 Dilihat
oleh

Pilarbanten.com – rovinsi Banten ditunjuk menjadi tuan rumah Peluncuran Gerakan Lansia Berdaya. Gerakan tersebut bakal diresmikan Presiden Prabowo Subianto sekitar pertengahan Februari 2025.

 

Hal itu diungkap Penjabat (Pj)j Gubernur Banten A Damenta saat menerima Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Budi Setiyono bersama jajaran di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (20/1/2025) malam.

 

A Damenta mengungkapkan, Pemprov Banten siap menjadi tuan rumah kegiatan tersebut dan sudah melakukan koordinasi baik internal maupun eksternal. Juga siap dengan rencana kunjungan presiden pada acara itu.

 

“Kami sangat siap dan mendukung program yang akan dilaksanakan nanti. Termasuk apa saja yang harus dipersiapkan,” katanya.

 

Baca Juga:  Pj Gubernur A Damenta: Pemprov Banten Komitmen Tindaklanjuti Rekomendasi Ombudsman Banten

Dikatakan, dalam beberapa bulan terakhir, Provinsi Banten banyak dikunjungi oleh sejumlah pejabat pemerintah pusat, mulai dari Kemenko Pangan dan beberapa menteri terkait dalam rangka kesiapan swasembada pangan.

 

Kemudian kunjungan dari Komunitas Seruni Merah Putih yang dipimpin oleh Ibu Selvi Ananda Gibran bersama para istri Menteri Kabinet Merah Putih. Kemudian terakhir kunjungan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

 

“Alhamdulillah dari serangkaian kegiatan itu berjalan baik dan sukses,” ucapnya.

 

Dalam acara itu, jelas A Damenta, rencananya akan dihadiri oleh sekitar 5.000 lansia berbagai kalangan, mulai dari petani, nelayan, serta lansia dari kalangan disabilitas.

Baca Juga:  Pembukaan GIIAS 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Berdampak Pada Perekonomian Sekitar

 

“Tentu kami mendukung bagaimana para lansia yang ada bisa berdaya,” ujarnya.

 

Sesmen Kemendukbangga Budi Setiyono mengatakan, saat ini Indonesia sedang mengalami aging population, yaitu kondisi ketika jumlah penduduk lansia terus meningkat.

 

Hal ini jika tidak dipersiapkan dengan baik, akan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan produktivitas masyarakat, menurunnya jumlah angkatan kerja dan lain sebagainya.

 

Untuk mengatasi masalah aging population itu, pemerintah melakukan berbagai program, kebijakan dan regulasi salah satunya dengan program Quick Wins yang digagas oleh Kemendukbangga.

Baca Juga:  KPU Ajak Mahasiswa Jangan Golput Pada Pilkada Banten 2024

 

“Dalam menyukseskan program itu, kami sudah mempersiapkan kartu lansia yang bisa digunakan untuk pendidikan, wisata, kesehatan sampai kebutuhan transportasi umum sampai pemberian alat bantu lansia,” katanya.

 

Diakui Budi, saat ini negara yang mengalami aging population itu adalah Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Di dua negara itu, kasus kematian lansia akibat kesepian cukup tinggi. Pemerintah memastikan antisipasi tren global itu tidak terjadi.

 

“Maka dari itu negara harus hadir untuk menjawabnya,” pungkasnya.(js)