Pemprov Banten Konsisten Menggelar Gebyar Pemagangan Berbasis Pengguna dalam Rangka Kompetensi SDM

oleh -16 Dilihat
oleh

TANGERANG,PILARBANTEN.COM  – Dalam rangka mengurangi angka pengangguran, Disnakertrans Provinsi Banten konsisten menggelar program Gebyar Pemagangan Berbasis Pengguna.

Pemagangan adalah pelatihan kepada para peserta yang dilakukan di industri. Sehingga program pemagangan merupakan sinergi simbiosis mutualisme antara pemerintah Provinsi Banten dengan industri juga para peserta magang itu sendiri.

“Dari sisi perusahaan, mereka akan mendapatkan SDM yang dapat diandalkan. Sedangkan para pemagang, mereka mendapat kesempatan berlatih di dunia kerja bahkan mempunyai peluang utk direkrut oleh perusahaan,” ujar Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakertrans Banten, Eki Baehaki, dalam acara Gebyar Pemagangan, Selasa 24 Oktober 2023.
Sementara dari sisi pemerintah l, jelas ini memberikan dampak yang signifikan dlm menekan angka pengangguran,” lanjut Eki Baehaki.
Gebyar Pemagangan tersebut dilangsungkan di PT. Yasunli Abadi Utama Plastik dan PT. Bright Mobile Telecomunication (OPPO).

“Jadi, Gebyar Pemagangan ini adalah upaya Pemerintah Provinsi Banten dalam penyebaran luas edukasi dunia kerja, dan menjalankan amanat peraturan menteri no 6 tahun 2020 tentang pemagangan dalam negeri,” jelasnya.

Eki Baehaki juga mengakui, sosialisasi pemagangan di Banten sendiri hingga saat ini sudah 180 perusahaan sejak bulan Februari 2023.
“Namun, yang telah menjalani magang sendiri sebanyak 96 perusahaan dengan jumlah peserta magang 1.771 orang,” jelasnya.

Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakertrans Banten, Eki Baehaki memberikan piagam penghargaan kepada salah satu peserta pemagangan berbasis pengguna.

.
“Ada subsidi uang saku, dan sekarang sedang berjalan di Kota Tangerang sebanyak 223 orang dari PT Yasuni dan PT Brand Mobile Telekomunikasion (OPPO),” tambahnya.

Diakhir sambutan, Eki menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten sendiri telah memberikan subsidi untuk peserta magang pada Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.

Maka itu, sambungnya, Disnakertrans Banten mengundang 96 perusahaan yang telah menyelenggarakan pemagangan, dapat melakukan penempatan kerja.

“Kami dari Banten, hampir 2 tahun banyak masukkan terkait proses pemagangan. Alhamdulillah perusahaan well come untuk pemagangan mandiri,” tegasnya.

Sementara itu, PT Brand Mobile Telekomunikasion (OPPO), Mr Joey mengakui, PT Oppo sejak didirikan pada 2004 di Tiongkok dan sejak 2008 telah mengembangkan telepon seluler.

“Tagun 2014 PT Oppo mendukung pemerintah Indonesia dengan mendirikan pabrik di Indonesia, tepatnya di daerah Tangerang Banten dan sebentar lagi 10 tahun Oppo berada di Indonesia,” ungkap Mr Joey dalam sambutannya.
Lanjutnya, karyawan lokal mendominasi di PT Oppo, dan selama bertahun tahun mendukung Pemerintah di Indonesia maupun Banten meningkatkan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan sosial di daerah.

“2021 Oppo telah aktif menerima pemagangan dari pemerintah untuk lulusan SMA maupun SMK, mulai dari ilmu teknologi manufaktur maupun enginer teknologi,” jelasnya.

“Kehormatan bagi PT Oppo mendapatkan perhatian pada proyek pemagangan, kami sangat terimakasih kepada Pemerintah Banten. Kami pun telah berencana merekrut bekerja di PT Oppo dari 123 peserta magang dan diterima semua di Oppo. Dengan dibekali keahlian teknik manufaktur maupun enginer teknologi,” tambahnya.

Kepala Bidang Latas, Disnakertrans Kota Tangerang, Sri Marsudiharti menegaskan, bahwa visi misi Kota Tangerang terwujudnya Kota Tangerang dengan sumber daya manusia yang terjamin.

“Makanya kami menyediakan SDM yang handal sesuai kebutuhan, melalui pemagangan dari Disnakertrans Banten ini sesuai dengan visi misi Kota Tangerang berdaya saing,” tegasnya.

Menurut Sri, manfaat pemagangan yang dilakukan pemerintah banyak yang dapat dirasakan, baik perusahaan maupun peserta magang.
“Apalagi, di Kota Tangerang sendiri pemagangan mandiri sejak tahun 2020 sampai dengan 2023 telah melibatkan sebanyak peserta pemagang 3.397,” ujarnya.
“Tahun 2023 sendiri Kota Tangerang terdapat 12 perusahan dengan 856 peserta magang,” tambahnya.

Ditempat sama, Staf Ahli Gubernur Banten, M Agus Setiawan menambahkan, bahwasannya pemagangan merupakan sistem pelatihan kerja secara terpadu di lembaga melakukan pelatihan dan bekerja secara langsung di bahwa pengawasan.

Inipun, kata dia, dalam rangka menguasai keterampilan dan membuka peluang kerja baru.
“Saya kira, pemagangan ini bentuk kolaborasi pemerintah dengan dunia industri, serta salah satu upaya menekan angka pengangguran di Banten,” ujarnya dengan singkat.

Diakhir sambutan, Direktur Jendral Pelatihan Pemagangan, Kemnaker RI, Muhammad Ali mengapresiasi Pemerintah Provinsi Banten yang telah berhasil melakukan program pemagangan, dengan memberikan subsidi uang saku untuk 223 peserta magang.

Menurutnya, Banten adalah salah satu provinsi yang telah berhasil menjalankan program pemagangan yang dianjurkan oleh pemerintah pusat.
“Ini sangatlah luar biasa, ada 223 peserta magang mendapatkan uang saku. Semoga program pemagangan di Banten bisa terus berjalan, dan mengurangi angka pengangguran di Banten,” ungkapnya.

Sementara Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa menegaskan, pentingnya program Pemagangan sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia, dan memberikan peluang emas untuk para pencari kerja.

“Semoga saja, program Pemagangan kerja inipun bisa sangatlah dirasakan untuk masyarakat luas di Banten. Berdampak positif dan mengurangi pengangguran,” tuturnya anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Diketahui, untuk peserta magang pada PT Brand Mobile Telekomunikasion (OPPO) dan PT Yasuni sebanyak 223 orang, dengan mendapatkan uang saku senilai Rp 3,5 juta per orang.(Adv)*