KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dinilai masih belum bisa mengelola masalah sampah dengan baik. Hal itu kemudian berdampak pada munculnya permasalahan baru di Kota Serang, selain kemiskinan.
Permasalahan sampah ini jika dikelola dengan baik, tidak akan menjadi persoalan, bahkan mempunyai nilai ekonomis yang berdampak positif bagi pendapatan masyarakat.
“10 tahun berjalan, Pemkot Serang sepertinya membiarkan sampah ini menjadi permasalahan baru di Kota Serang. Padahal jika dikelola dengan baik, sektor sampah ini bisa mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat,” jelas Sekretaris Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kota Serang Martin Ronaldo Pakpahan, saat diwawancara seusai audiensi dengan Walikota Serang, Selasa (25/2/2020).
Martin melihat, permasalahan sampah di Kota Serang menjadi momok menakutkan jika terus dibiarkan, terlebih hingga kini belum ada solusi konkrit dari Pemkot terkait pengentasan masalah sampah ini.
Martin menawarkan solusi kepada Pemkot Serang terkait penanganan sampah ini, yakni dengan cara membuat kerajinan seperti totbag dan lain-lain.
“Dengan solusi ini, selain permasalah sampah yang bisa diatasi, permasalahan kemiskinan juga bisa dibantu dengan cara membuat kewirausahaan baru yang nanti bisa dijalankan dan dikelola oleh masyarakat. Sehingga ke depan Kota Serang menjadi lebih baik,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut Walikota Serang Syafrudin mengakui bahwa Pemkot Serang belum serius menangani permasalah sampah dan kemiskinan ini. Sehingga kemudian kemiskinan di Kota ini, trannya selalu berada di urutan teratas versi BPS.
“Semoga kedepannya Kota Serang bebas dari sampah dan akan memanfaatkan sampah biar bisa bernilai ekonomis dan tingkat kemiskinan ini bisa bisa berkurang,” ungkapnya.
GMKI mengaku akan kembali datang ke Pemkot jika rekomendasi yang disampaikannya tidak dijalankan. Aspirasi itu bisa akan dilakukan dalam bentuk demonstrasi atau audiensi seperti ini. (Agung/Al)