Pemeriksaan Kesehatan ABK Kapal Asal China di Pelabuhan Banten Diperketat

oleh -84 Dilihat
oleh

CILEGON – Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan Awak Buah Kapal (ABK) asing yang bersandar di Pelabuhan Provinsi Banten. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.

Selain meningkatkan kewaspadaan, pemeriksaan kesehatan ABK kapal asing tersebut sudah sesuai dengan Undang-Undang nomor 6 tentang 2008 tentang Kekarantinaan kesehatan disitu disebutkan semua kapal luar negeri harus diawasi dan diperiksa.

Kepala Kantor Kesegatan Pelabuhan Kelas II Banten Wilpren Gultom mengatakan, meski virus corona merupakan berasala dari negara China, namun pemeriksaan dilakukan juga terhadap kapal asing dari negara lain yang masuk ke Banten.

Untuk pengawasan kapal asing dari China, lanjutnya, pihaknya melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan dokter langsung naik ke atas kapal.

“Aktifitas pelayaran seperti biasa namun lebih kita tingkatkan dari biasanya. Kalau biasanya pakai masker biasa (pemeriksaan) kita tambah lagi perlengkapannya. Orang yang kita terjunkan kita bekali bagaimana menghadapi corona virus ini,” kata Gultom saat dikonfirmasi, Selasa (28/1).

Dia menuturkan, seluruh kapal yang berasal dari luar negeri dilakukan pengecekan dalam zona karantian. Seluruh ABK kapal diperiksa kesehatannya dan dimintai keterangan perjalanan pelayaran negara sebelumnya.

“Ya kita lihat ada yang panas gak kalau ada panas darimana sebelumnya, kalau sudah positif dari China kita lakukan karantina kapal dan orangnya kita beri obat dan rujuk ke rumah sakit,” katanya.

Berdasarkan data KKP, baru tiga kapal asal China yang bersandar di Banten. Kapal asing yang paling banyak pelabuhan di Banten kebanyakan Singapura dan Malaysia.

“Sampai sekarang masih negatif. Banten masa inkubasi 2 sampai 14 hari kalau kapal dari China paling cepat (perjalanan) 10 hari tapi itu jarang rata-rata 15 hari semuanya. Dalam setahun ada 46 kapal dari China,” katanya.

Untuk lebih intensif melakukan pengetatan terhadap Virus Corona, lanjutnya, saat ini pihaknya masih memantau penyebaran virus ke seluruh dunia.

“Saat ini kita sedang melihat Corona virus yang menyebar ke seluruh dunia, khawatir kalau mereka sudah ada warga negara Singapura atau yang sudah suspect atau negara Malaysia itu yang patut kita waspadai lagi, karena banyak yang masuk ke kita dari sana,” katanya.(anwar/teguh)