Musim Kemarau, Andika Hazrumy Ajak Petani Kabupaten Serang Tanam Palawija

oleh -121 Dilihat
oleh

PILARBANTEN.COM – Mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengajak petani di Kabupaten Serang untuk menanam palawija, yang cocok dibudidayakan saat musim kemarau dampak El Nino.

Menurut Andika, dengan budidaya tanaman palawija diharapkan para petani di Kabupaten Serang tetap bisa produktif dan mendapatkan penghasilan pasca panen padi.

“Tentu saja dengan dukungan pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah khususnya Pemkab Serang maka budidaya tanaman palawija semakin optimal,” kata Andika kepada wartawan usai melakukan kunjungan ke Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Minggu, 10 September 2023.

Politikus Golkar ini melanjutkan, tanaman palawija sangat cocok dibudidayakan saat kondisi iklim yang minim air seperti sekarang ini. Dimana umumnya tanaman palawija berupa kacang-kacangan dan umbi-umbian.

“Kabupaten Serang memang dikenal sebagai sentra penghasil padi seperti di sejumlah kecamatan di bagian timur. Tapi potensi palawija dan perkebunan juga ternyata tidak kurang-kurang,” bebernya.

Di Kecamatan Baros sendiri dan sejumlah kecamatan lain di sekitarnya seperti Pabuaran, Ciomas, Padarincang, Gunungsari dan Mancak, juga memiliki potensi palawija yang cukup besar seperti cabai dan sawi putih hingga ubi jalar. Sementara untuk hasil kebun meliputi kelapa, durian hingga petai.

Sejauh ini, kata Andika, petani di Kecamatan Baros dan sekitarnya sudah berhasil membudidayakan tanaman palawija dan hasil kebun.

“Tadi dari dialog dengan warga, mulai dari benih, pupuk, obat-obatan hingga pemasaran hampir tidak ada masalah” urainya.

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan Pemkab Serang, kata Andika, dengan mengupayakan benih unggul, sampai mengatasi masalah pengairan yang diperlukan selama masa tanam palawija. Sementara disisi hilirnya, perlu dirancang sebuah strategi pemasaran yang bisa lebih meningkatkan nilai jual komoditas palawija dan hasil kebun.

“Sekarang kan sedang digaungkan hilirisasi yang ternyata juga perlu dilakukan di sektor pertanian. Jadi kita jangan terlena hanya dengan menjual bahan baku, tapi bagaimana bisa mengolah bahan baku menjadi nilai jual yang lebih tinggi,” papar Andika.

Dia mencontohkan, banyak tanaman palawija dan hasil kebun petani yang bisa memiliki nilai ekonomi tinggi setelah diolah.

“Seperti produk minuman buah kelapa yang dapat diekspor, untuk disajikan di restoran dan hotel mewah,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu petani di Kecamatan Baros, Marsani mengaku bersyukur hasil budidaya tanaman palawija bisa membantu perekonomian keluarga.

“Alhamdulillah benih, pupuk, obat-obatan bisa didapat dengan mudah di koperasi. Dan tiba waktunya panen, pedagang dari pasar induk yang datang kesini mengambilnya dengan harga yang baik,” ujarnya.

Setiap pasca panen, Masrani dan sebagian besar petani di Kecamatan Baros umumnya menanam cabai, sawi putih, dan ubi jalar.

“Budidaya palawija memang menjadi kebiasaan turun-temurun sejak dulu. Dan sekarang alhamdulilah akses jalan yang memadai memudahkan petani menjual hasil budidaya tanaman palawija,” ungkap Marsani.