Lebak, – Proses pembangunan jembatan Ciberang yang berlokasi di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak begitu berliku. Terlebih, pelaksanaan pembangunan itu dilakukan di tengah masa Pandemi Covid-19 dengan berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
Selain itu, akses menuju lokasi pembangunan yang cukup sulit juga menjadikan proses pembangunan jembatan itu sedikit terhambat, selain ada faktor cuaca yang kerap berubah-ubah.
Terlepas dari itu semua, berkat dorongan, semangat serta arahan yang selalu diberikan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) serta Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy semua persoalan itu bisa diatasi dengan baik. Sehingga akhirnya pembangunan jembatan Ciberang bisa selesai dilakukan.
“Pembangunan jembatan ini merupakan sebuah program yang menjadi skala prioritas pembangunan di Provinsi Banten,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan, saat memberikan sambutan pada peresmian jembatan Ciberang, Senin (28/3/2022).
Dikatakan Arlan, pembangunan jembatan ini merupakan bentuk nyata wujud pembangunan infrastruktur di Banten yang telah selesai dilaksanakan pada periode kepemimpinan Gubernur WH dan Andika Hazrumy.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Kejati dan Polda Banten yang telah melakukan pengawalan maupun pengamanan serta pendampingan proyek strategis daerah ini, sehingga semua kendala yang dihadapi bisa selesai dan diatasi,” jelasnya.
Arlan menjelaskan, secara teknis bentang jembatan Ciberang sepanjang 80 meter dengan lebar 7 meter. Jenis kontruksi yang digunakan jembatan dengan menggunakan baja pelengkung, dengan rancangan desain oleh Asosiasi Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Provinsi Banten hasil partisipasi masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemprov Banten.
“Mereka dengan sukarela merancang desain jembatan itu,” imbuhnya.
Diungkapkan Arlan, pembangunan jembatan Ciberang ini merupakan bagian dari paket pekerjaan rehabilitasi jalan dan jembatan pada ruas jalan Cipanas-Warung Banten dengan ruang lingkup terdiri dari 7 buah jembatan, 12 titik penanganan jalan dan 8 titik penanganan longsoran dengan total nilai kontrak sebesar Rp123 miliar lebih, dengan kontraktor pelaksana PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk.
Dibandingkan dengan jembatan yang lama, jembatan ini dibangun membentang sepanjang 80 meter tanpa menggunakan pilar penyangga di tengahnya.
“Hal itu untuk mengamankan struktur jembatan jika terjadi kembali banjir bandang di sungai Ciberang,” katanya.
Arlan menambahkan, Pemprov Banten selama periode 2017-2022 telah menganggarkan kurang lebih Rp250 miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi jalan Cipanas-Warung Banten
“Pada tahun 2022 ini Pemprov Banten juga menganggarkan sebesar Rp35 miliar dalam rangka penyelesaian target kondisi jalan 100 persen mantap,” pungkasnya.(loet)