Serang – Juru Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan klaster penyebaran virus corona atau COVID-19 berada di daerah zona merah sebaran yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Sementara, penyebaran di daerah lain dinilai masih lambat sehingga angka terpapar positif corona di lima daerah lain masih rendah. Bahkan dua daerah diantaranya yakni Kabupaten Lebak dan Cilegon masih belum ada kasus.”Terbanyak dan masih meningkat ya di Tangerang Raya,”kata Ati saat dikonfirmasi, Rabu (22/4).
Ati menyebut, berdasarkan hasil penelusuran tim gugus tugas penanganan COVID-19, kasus pertama terkonfirmasi positif di Banten setelah mengikuti kegiatan seminar syariah di Bogor dan acara keagamaan di salah satu gereja di Tangerang. Namun ia enggan merinci berapa tempat dan dimana saja klaster penyebaran di Banten.
“Sama (klaster penyenaran) ada acara keagamaan, acara keagamaan ini kan adanya dia datang dari Bogor, awal mulanya klaster pertama itu terpapar dari kegiatan di Bogor, kemudian keagamaan di gereja,”katanya.
Oleh karenanya, untuk memutus mata rantai penularan, pihaknya saat ini sedang melakukan skrining rapid test di sejunlah wilayah si Tangerang Raya untuk menjaring orang yang terpapar corona tanpa mengalami gejala. Skrining itu pun akan dilanjutkan ke lima daerah lain di Banten.
“Ketika positif mereka akan kami tindaklanjuti untuk karantian mandiri. Ketiak masyarakat mau karantina mandiri bisa mempercepat memutus rantai penularan COVID,”katanya.
Disampaikan Ati, hingga saat ini efektivitas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka mempercepat pemutusan mata rantai COVID-19 di Tangerang Raya belum diketahui, hal ini dapat diketahui setelah pihaknya melakukan evaluasi enam hari setelah pelaksanaan.
“Masih banyak bandel masyarakat tidak menggunakan protokoler kesehatannya. Tapi masih panjang kan selam 14 hari,” katanya.(Anwar/Teguh)