Serang, – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar menjelang akhir masa jabatan kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy. Namun meskipun tertatih, catatan membuktikan keberhasilan Pemprov dalam menekan angka positif rate Covid-19 di Provinsi Banten cukup tinggi.
Seusai menghadiri rapat paripurna istimewa HUT Banten ke-21 di DPRD Provinsi Banten Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan, dengan tidak mengurangi dengan tidak mengurangi kewaspadaan kita, penanganan wabah covid-19 terus menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
“Hal ini tergambar dengan positif rate yang sudah 6,3 persen, penurunan angka bor dari 98 persen menjadi 4,2 persen, tingkat kesembuhan mencapai 96 persen, dan yang meninggal di bawah 2 persen,” katanya, Senin, (4/10/2021).
Selain itu, lanjut WH, dari 9,2 juta target vaksinasi masyarakat Banten, sudah tersalurkan sebanyak 6,7 juta dosis vaksin pertama atau 72,8 persen. Kinerja bersama ini kemudian memperoleh apresiasi dari presiden Jokowi saat kunjungan tanggal 21 September 2021 kemarin ke Provinsi Banten terutama atas turun drastisnya kasus aktif dari 43.000 kasus menjadi 1.057 kasus.
“Ini merupakan keberhasilan kita bersama, semua masyarakat yang dibantu oleh TNI, Polri, Nakes, dan juga Pemprov Banten,” ungkapnya.
Menurut WH, Pandemi Covid-19 ini telah memacu kita semua untuk berubah. kita dipaksa untuk membangun normalitas baru, memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu. bekerja dari rumah, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru.
“Selama satu setengah tahun diterpa Pandemi, kapasitas kelembagaan di Provinsi Banten dalam merespons Pandemi juga semakin terkonsolidasi dan bekerja semakin responsif,” katanya.
Sejak awal pandemi, lanjutnya, lembaga legislatif, eksekutif, dan lembaga pengawasan memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk cepat mengonsolidasikan kekuatan fiskal. TNI, Polri, dan birokrasi dari tingkat nasional, pemerintah daerah sampai tingkat desa, terus bahu membahu dalam melakukan pendisiplinan protokol kesehatan, termasuk vaksinasi.
“Seluruh Forkopimda bergerak terpadu dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan perekonomian. manajemen lapangan dalam testing, tracing, treatment dan vaksinasi, telah mengasah kepemimpinan di semua level pemerintahan. kami yakin, kapasitas respons kita dalam menghadapi ketidakpastian di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain juga semakin kokoh,” jelasnya.
Sedangkan dari sisi masyarakat, WH mengakhiri, kesadaran terhadap kesehatan semakin tinggi. kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru. gaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan berolah raga semakin membudaya.
“Kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk divaksinasi, memperoleh layanan kesehatan dan pengobatan, serta saling peduli juga semakin tinggi. hal ini merupakan modal besar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat dan dalam pengembangan sdm yang berkualitas,” tutupnya.(loet)