LEBAK – PILARBANTEN.COM, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten seluruh bangunannya hancur dan rata dengan tanah akibat diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1/2020) lalu.
Yang tersisa hanya pondasi sekolah saja, bahkan sebagian pondasi habis tersapu banjir bandang di sungai Ciberang. Lantai sekolah pun hilang tersapu derasnya air. SDN 2 Banjar Irigasi hanya berjarak 120 meter dari sepadan sungai.
Meski sekolah hancur, para siswa tetap semangat datang ke sekolahnya yang hanya tinggal tersisa pondasi. Suasana haru terjadi para siswa dan guru saling berpelukan dan menangis melihat kondisi sekolahnya sekarang.
“Hari pertama mereka datang karena memang hari ini kan ini hari pertama masuk sekolah pada semester 2 walaupun keadaan begini mereka tetap masuk,” kata kepala sekolah SDN Banjar Irigasi 2, Ujang Abdurahman di lokasi sekolah, Senin (6/7/2020).
SDN 2 Banjar Irigasi memiliki 332 siswa dan memilki tiga lokal bangunan, terdiri dari delapan ruang kelas, satu ruang guru dan satu ruang perpustakaan. Namun seluruh banguan telah hilang tersapu banjir bandang.
“Saat ini (kondisi) sekolah terlihat SDN Banjar Irigasi ini habis semuanya. Tersisa bangunan rusak mushola,” katanya.
Dikatakan Ujang proses belajar mengajar (KBM) akan tetap dilakukan dengan menggunakan Majelis Taklim dan Madrasah Diniyah (MD).
Sebelum banjir bandang, untuk sampai ke SDN 2 Banjar Irigasi hanya bisa dilalui dengan menyebrangi jembatan gantung, namun jembatan penghubung itu hancur tersapu kuatnya arus banjir bandang. Sementara waktu, untuk menghubungkan akses antar kampung, telah berdiri jembatan dari bambu.
“Proses belajar mengajar kami sudah kordinasi dengan masyarakat dan pengurus komite akan dilaksanakan di madrasah diniyah dan di majelis taklim,” katanya.
Di atas pondasi bangunan sekolah yang hancur, para siswa mendapatkan trauma healing dan motivasi dari guru dan anggota kepolisian dari Polda Banten. Mereka bernyanyi, bermain dan berdoa bersama. Nampak para siswa dan guru tak mampu menahan rasa sedihnya dan saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lainnya.
“Tadi kita sama-sama menguatkan, bernyanyi, berdoa bersama juga. Saya juga punya anak, saya sedih, teringat anak saya juga. Tapi saya, kita, harus saling menguatkan satu sama lain. Tadi juga banyak yang mau jadi polisi sama polwan,” kata Kaur Penum Bid Humas Polda Banten Kompol Rizki Salatun usai memberi motivasi kepada siswa. (Anwar/Teguh)