KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Provinsi Banten mendapat bantuan Rapid Tes sebanyak 3.600 dari pemerintah pusat pagi tadi, Rabu (25/3/2020). Rapit Tes itu rencananya besok akan dibagikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) di delapan Kab/Kota serta RSUD Banten selaku pusat RS rujukan Covid-19 di Provinsi Banten.
Juru bicara Covid-19 Provinsi Banten yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti mengatakan, Rapid Tes ini penggunaannya akan diprioritaskan bagi Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), petugas kesehatan yang kontak erat dengan PDP dan masyarakat yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi/positif Covid-19.
“Pendistribusiannya kami serahkan ke Dinkes masing-masing daerah,” ujar Ati, saat dihubungi, Rabu malam (25/3/2020).
Ati melanjutkan, di hari pertama pemberlakuan RSUD Banten sebagai pusat rujukan pasien Covid-19 di Provinsi Banten ini, sudah ada tujuh PDP yang masuk dari sejumlah daerah. Hingga kini pihaknya masih menunggu rujukan pasien PDP dari 14 RS rujukan awal di delapan Kab/Kota.
“Mekanismenya, kami lakukan penapisan melalui Person In Charge (PIC) masing-masing RS yg akan merujuk ke PIC RS Banten untuk menjelaskan kondisi pasien yg akan dirujuk ke RSU Banten,” ujarnya.
Jika swab sudah dilakukan di RS pertama, lanjut Ati, maka kami tidak melakukan pemeriksaan swab ulang, hanya menunggu hasil dari pemeriksaan di RS pertama. Kecuali jika pasien yg dirujuk ke RSUD Banten belum dilakukan swab, kami yang melakukan swab.
Berdasarkan hasil pendataan tim Covid-19 Provinsi Banten, hingga pukul 18.00 tadi, jumlah pasien terkonfirmasi/positif mencapai 43 orang, meninggal enam orang dan sembuh satu orang.
Sedangkan untuk PDP mencapai 180 orang dengan rincian 163 masih dalam perawatan dan 17 orang dinyatakan telah sembuh.
Adapun untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1212 orang, dengan rincian 1094 dipantau dan 118 sembuh. Total keseluruhan itu berasal dari delapan Kab/Kota di Provinsi Banten.
“Kecuali Kota Cilegon dan Kab Lebak yang hingga kini masih aman dari PDP dan pasien terkonfirmasi,” katanya.
Untuk menekan peningkatan angka pasien Covid-19 di Provinsi Banten, Ati menghimbau kepada masyarakat Banten agar melakukan komunikasi resiko secara langsung dan tidak langsung, physical distancing, Work From Home (WFH), School From Home (SFH).
Sedangkan untuk pemerintah hendaknya melakukan tracing kontak klinis dan non klinis, disinfektan tempat-tempat umum, penambahan ruang/bed isolasi dan terakhir pengendalian harga dan ketersediaan bahan pokok serta alat-alat kesehatan. (Rey/Al)