Serang, – Empat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Serang, Banten terdampak pembangunan Tol Serang – Panimbang seksi 1 Serang – Rangkasbitung. Sekolah tersebut akan direlokasi demi kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Keempat sekolah tersebut yakni tiga sekolah di Kecamatan Cikeusal yakni SD Negeri Inpres, SD Negeri Cilayangguha, SD Negeri Seba dan satu sekolah yaitu SD Negeri Cipete yang berada di Kecamatan Kragilan.
Jalan tol sepanjang 26,5 kilometer menghubungkan Serang-Rangkasbitung itu telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Selasa (16/11/2021) dan telah mulai beroperasi pada Rabu (17/11/2021) kemarin.
Namun dibalik itu semua masih menyisakan cerita kurang mengenakan dialami oleh dua sekolah yang terdampak pembangunan tol tersebut. Kedua sekolah itu yakni SD Negeri Inpres Cikeusal dan SD Negeri Cipete di Kecamatan Kragilan yang masih belum jelas nasibnya.
Sementara, untuk SD Negeri Seba, PT Wijaya Karya Serang-Panimbang (WSP) selaku pengelola Tol Serang-Panimbang telah merelokasi sekolah tersebut dan saat ini sudah siap beroperasi. Kemudian untuk SD Negeri Cilayangguha, proses pembangunan sudah mencapai sekitar 60 persen
“SD Cipete Kragilan proses apraisal. SD Inpres Cikeusal dalam proses (masih menunggu) Peta Bidang,” kata Kepala Dindikbud Serang Asep Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).
Dia mengatakan, keterlambatan proses relokasi tersebut berasal dari pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Serang-Panimbang. Padahal, semua syarat yang diminta telah dipenuhi oleh Dindikbud Kabupaten Serang.
“Sebetulnya kami berharap sejak Tahun Ajaran Baru (Juli) 2021 tapi ternyata tidak terpenuhi,” katanya.
Dia berharap PT Wika WPS segera merealisasi relokasi dua sekolah tetsebut, sebab, letak sekolah menempel dengan jalan tol sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar padahal pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai sejak kemarin.
‘PTM sesuai ketentuan sudah berjalan dg dasar SK Bersama 4 Menteri dan Inmendagri dan Juklak Pemda,” katanya.(war)