Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (Swasti Saba) Tahun 2021 kepada 3 gubernur dan 36 bupati/wali kota di seluruh Indonesia. Penganugerahan tersebut berlangsung di Hotel JS. Luwansa Kuningan, Rabu (17/11/2021).
Dalam sambutannya mewakili Menteri Dalam Negeri, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Sugeng Hariyono menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para penerima penghargaan tersebut.
“Terutama kepada 36 bupati/wali kota penerima Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat atau Swasti Saba dan kepada 3 gubernur sebagai Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Terbaik Tahun 2021,” katanya.
Sugeng menjelaskan, Kabupaten/Kota Sehat merupakan program multidimensi sektoral dan memiliki pendekatan yang luas dalam aspek pembangunan daerah. Adapun salah satu aspek utamanya adalah mendorong masyarakat agar aktif dan peduli terhadap lingkungannya.
Ia membeberkan pula penyelenggaraan dan verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, baik di tingkat pusat maupun daerah tantangan yang dihadapi hampir sama, yaitu bagaimana menghadapi Covid-19, dengan fokus pada penanganan kesehatan beserta dampak sosial-ekonominya.
“Kita ingin pandemi ini dapat menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri kita dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan,” tuturnya.
Belajar dari kasus pandemi Covid-19, Sugeng berharap pemerintah dan masyarakat memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat, serta peduli dengan kondisi tubuh dan lingkungan sekitar. “Tentunya cita-cita bersama dalam mewujudkan kabupaten/kota sehat dan Indonesia sehat akan menjadi tujuan kita bersama,” ujarnya.
Selain itu, Sugeng mengingatkan para kepala daerah bahwa predikat kabupaten/kota sehat tidak hanya disumbangkan oleh sektor kesehatan, tetapi juga oleh sektor lainnya dalam urusan pemerintahan di luar kesehatan. Karena itu, implementasi kabupaten/kota sehat sangat bergantung pada niat baik atau ‘political will’ dari seorang kepala daerah.
Menurut Sugeng, daerah yang sukses menyelenggarakan kabupaten/kota sehat umumnya dipimpin oleh kepala daerah yang peduli dengan kondisi kesehatan dan lingkungan. Biasanya, para kepala daerah itu memiliki visi dan misi yang kuat serta berpihak dan peduli pada kesehatan masyarakat.
“Harapannya Bapak/Ibu dapat menjadi contoh, dapat menjadi model, role model bagi kabupaten/kota yang lain, bagi provinsi yang lain sebagai pembina,” tutur Sugeng.
Adapun rincian penerima penghargaan Swasti Saba Tahun 2021 sebagai berikut:
Penerima Swasti Saba kategori Padapa ada 7 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Majalengka, Kota Sukabumi, Kabupaten Tegal, Kabupetan Boyolali, dan Kabupaten Banjar.
Penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda diberikan kepada 4 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Tebo, Kabupaten Pangkalpinang, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Nganjuk.
Berikutnya, penghargaan Swasti Saba kategori Wistara diberikan kepada 25 kabupaten/kota, yaitu Kota Padang Panjang, Kabupaten Sukabumi, Kota Semarang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Blitar, Kota Tomohon, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu Timur, Kota Parepare, Kota Palopo, dan Kota Baubau.
Sementara itu, untuk penghargaan Swasti Saba kategori 3 Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) diterima oleh Provinsi Terbaik, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Jawa Timur. (teguh)