Serang – Maraknya konten hoaks melalui platform media sosial menjadi momok menakutkan di era digital. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pun berusaha memerangi hoaks (berita palsu) yang tersebar di berbagai situs, pesan berantai yang beredar melaui whatssapp dan media sosial seperti facebook, twitter atau instagram.
Kepala Diskominfo Kota Serang W. Hari Pamungkan mengatakan upaya melawan berita hoaks dilakukan dengan membuat kanal resmi pada media sosial instagram dengan nama akun Selawbro Hoaks.
Hari menjelaskan, kanal itu juga dibuat untuk mengedukasi masyarakat lewat literasi digital khususnya untuk melawan hoaks. Lewat kanal itu, diharapkan masyarakat Kota Serang juga dapat terbiasa menyebarkan informasi positif yang benar. Kanal Selawbro Hoaks sudah aktif sejak April 2020.
“Langkah ini agar masyarakat Kota Serang bijak dalam menyebarkan dan menerima informasi baik dari media sosial ataupun media-media lain yang belum terkonfirmasi kebenarannya, terutama saat kondisi Pandemi Corona saat ini,”kata Hari saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).
Menurutnya, informasi hoax tersebut akan berdampak kepada masyarakat seperti membuat kepanikan, kegaduhan dan lain sebagainya.”ntuk itu sebelum membagikan informasi harus cek dan ricek informasinya terlebih dahulu, apakah dapat dipercaya dan sesuai dengan keadaan sebenarnya,” ujar Hari.
Berikut 8 tips dari Hati cara praktis menghindari berita bohong:
1. Bacalah berita hanya dari sumber yang layak dipercaya dan kredibel.
2. Baca dulu isi beritanya, baru share (bagi) ke media sosial (facebook, twitter, WA, dan sebagainya). “Banyak orang yang hanya setelah membaca judul dan gambarnya, langsung menyebarkan berita tersebut ke media sosial tanpa mengetahui dan memahami isi berita.”
3. Lihat alamat situs. Bila mendapatkan informasi hoax berupa pemberitaan media, perhatikan nama media yang membuat berita sekaligus alamat situs.
4. Cek fakta. Perhatikan nara sumber yang dicantumkan dalam berita tersebut, apakah berasal dari sumber resmi atau yang memiliki kredibilitas. Pembaca juga sebaiknya dapat membedakan antara fakta dan opini. Fakta merupakan peristiwa yang terjadi dan ada bukti sedangkan opini adalah pendapat dan kesan dari penulis.
5. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang ditemukan di internet. “Pelajari setiap informasi yang didapat dari internet, lakukan cross check dengan membaca informasi serupa dari situs lain . Dengan demikian Anda akan lebih paham mana informasi yang bermanfaat dan mana yang menyesatkan.
6. Jangan percaya mitos. Masyarakat Indonesa masih banyak yang percaya dengan mitos-mitos tidak masuk akal , orang-orang seperti ini sangat mudah percaya dengan informasi yang tidak benar namun karena banyak yang share di sosial media, mereka jadi percaya juga.”
7. Jangan mudah terprovokasi.
8. Selalu ingat, bahwa tidak semua yang dibaca di internet dan media sosial adalah benar.(Advetorial/Diskominfo Kota Serang)