Proyek Jembatan Layang Bogeg Dikerjakan Melalui Lelang Cepat

oleh -159 Dilihat
oleh

KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM –  Pembangunan Jembatan Layang Bogeg   di Jalan Syeh Nawawi (di Jalan Tol Tangerang-Merak Km 68) dan Pembangunan Simpang tidak Sebidang Perlintasan Kereta Api (KA) di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten yang tertunda selama dua tahun, akan dilanjutkan pada tahun 2021 mendatang, setelah Rancangan Perda APBD Banten tahun 2021 disahkan pada tanggal 24 November tahun ini. Anggaran pengerjaan proyek tersebut  berasal dari hutang atau pinjaman daerah salah satu BUMN, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, M Tranggono ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Banten, Kamis (5/11/2020) mengungkapkan, setelah terhambat karena proses perizinan yang belum dikeluarkan oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS) dan recofusing anggaran akibat Covid-19, akhirnya proyek Jembatan Layang Bogeg dan sebidang perlintasan KA  akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang.

“Untuk anggarannya berapa saya lupa lagi, harus lihat data. Tapi di RAPBD tahun 2021, PUPR dapat anggaran totalnya Rp2,41 triliun. Dan untuk proyek Jembatan Layang Bogeg   maupun sebidang perlintasan KA  bersumber dari PT  SMI,”katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan kedua jembatan dirasa perlu dilakukan untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat sekitar. “Rencananya untuk dua proyek itu, kami lakukan lelang cepat. Begitu APBD 2021 diketok palu (sahkan) pada 24 November bulan ini,  kita langsung lelang, sehingga paling lambat di pertengahan Februari 2021 sudah ada pemenangnya, dan proyeknya dilaksanakan,” ungkapnya.

Disinggung mengenai total anggaran yang diterima PUPR pada tahun 2021 mendatang sebesar  Rp2,41 triliun, M Tranggono menambahkan, sebagian besar untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Prosentasenya ini belum saya ukur. Tapi paling tidak, kita ingin menyelesaikan target RPJMD dulu yang belum kita tuntaskan,” katanya.

Ia mengatakan, anggaran untuk PUPR Banten pada 2021 tersebut, diantaranya berupa dana pinjaman daerah dari salah satu BUMN dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Kalau APBD nya sekitar Rp750 miliar, kebanyakan untuk pengadaan lahan,” kata M Tranggono.

Ia mengatakan, pembayaran pembebasan lahan untuk sejumlah ruas jalan akan dilaksanakan pada awal tahun mengingat persiapannya sudah dilakukan pada 2020.

“Pembebasan lahan untuk ruas Pakupatan-Palima, Lingkar Baros, Pasar Baros dan lainnya. Sehingga kita tuntaskan semua di 2021,” katanya.

Selain itu, kata dia, anggaran juga digunakan untuk pemeliharaan jalan, karena pada 2020 anggaran untuk pemeliharaan jalan tersebut dialihkan sehingga banyak jalan yang rusak.

“Anggaran kita di 2020 sekitar Rp800 miliar, dengan adanya Covid-19 ini anggaran dipotong tinggal 10 persen. Sehingga konsekuensinya banyak jalan yang rusak,”imbuhnya.

Selanjutnya, kata dia, sesuai program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi, salah satu sektor yang bisa membangkitkan ekonomi yakni jasa konstruksi, tapi tidak bisa bersandar pada jasa konstruksi yang privat. Sehingga ada program pemerintah untuk percepatan ekonomi nasional.

“Sehingga dari program pemulihan ekonomi nasional ini out put-nya ada. Ada perputaran uang, masyarakat bisa digaji, perdagangan juga jalan. Nah out come-nya jalan dan jembatan bagus, kemudian terjadi pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Menurutnya, sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan yang seharusnya dilaksanakan tahun 2020, namun loncat menjadi tahun 2021 diantaranya, pembangunan Jembatan Bogeg, Jalan Palima-Ciruas, Lingkar Pasar Baros, jembatan layang Sudirman-Ahmad Yani Kota Serang serta puluhan ruas jalan   lainnya.

“Yang lebih penting juga untuk pemeliharaannya, karena banyak jalan yang rusak,” ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Banten, Juhaeni M Rois membenarkan bahwa untuk proyek  Jembatan Layang Bogeg dan sebidang perlintasan KA dilaksanakan pada tahun 2021. “Sekarang anggarannya sudah ada, dan kelengkapan administrasi. mudah-mudahan saja proyek ini benar-benar dapat memulihkan perekonomian di daerah, karena memang dananya dari pinjaman  PT SMI,”  terang politisi PKS ini. (Al/Red)