Serang, – Pedagang menengah ke bawah menjadi salah satu sektor yang terdampak langsung dari kebijakan PPKM darurat yang diberlakukan oleh pemerintah.
Amelda salah satunya. Penjual kue Dimsam di pinggir jalan Protokol Kota Serang ini saat dihubungi mengaku sangat berat menjalankan usaha di tengah kebijakan pengetatan jam operasional yang diberlakukan oleh pemerintah.
“Sebagian dari mereka yang bisa beradaptasi mampu bertahan dengan memanfaatkan Media Sosial (Medsos) sebagai media untuk berjualan,” katanya, Senin (26/7/2021).
Tapi bagi mereka yang gaptek, lanjutnya, tidak sedikit juga dari mereka yang tumbang dan akhirnya gulung tikar. “Alhamdulillah kalau saya bisa menggunakan Medsos untuk berjualan,” katanya.
Amelda mengaku sedih dengan kondisi seperti ini. Ia yang biasa tutup jam 11 malam dengan pendapatan sekian, sekarang jam 8 sudah gelap dan harus tutup.
“Selalu begitu setiap harinya. Kalau udah gelap kaya gini, siapa yang mau beli mas, hantu?” Pungkasnya.
Di masa PPKM darurat ini, lanjutnya, pendapatannya berkurang sekitar 50 persen lebih dari biasanya. Ditambah lagi dengan daya minat beli masyarakat juga berkurang.
“Karena kondisi kaya gini, mereka juga aga ngerem mau jajan atau sekedar nongkrong di pinggir jalan sepulang kerja,” ucapnya.
Diakui Amelda, sebelum PPKM biasanya pelanggan yang datang ke tokonya malam hari setelah pulang kerja, sekarang kayanya mereka lebih memilih istrht dari pada beli.
“Saat ini sudah dua karyawan yang ia rumahkan karena untuk mengurangi biaya operasional. Ga tau akhir bulan ini nombok atau tidak,” katanya.(loet)