Serang, Pilarbanten.com – Kepolisian Daerah (Polda) Banten hingga saat ini belum menemukan aktor intelektaul atau pihak yang menjadi dalang kerusuhan dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Provinsi Banten.
Dari sebanyak 14 orang demonstran yang diamankan dan ditetapkan tersangka, pihaknya belum mendapatkan petunjuk untuk memetakan demo anarkis yang terjadi di Jalan Raya Jenderal Sudirman tepatnya di depan kampus UIN SMH Banten, Ciceri, Kota Serang pada Selasa (6/10/2020) lalu.
Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengatakan, hasil penyelidikan dan penyidikan terhadap 14 tersangka demo tersebut, demonstrasi yang berujung rusuh dan terjadi bentrokan anatara aparat kepolisian dengan pendemo sehingga mengakibatkan luka dari dua belah pihak.
“Untuk pendalaman siapa aktor intelektual dibelakangnya masih terputus dalam arti masih sifatnya individual, melempar (batu) spontan saat itu,” kata Fiandar usai menghadiri acara deklarasai menolak anarkis Banten cinta damai dengan berbagai ormas di Mapolda Banten, Jumat (16/10/2020).
Meski hingga saat ini, polisi belum berhasil menemukan demo secara anarkis yang terjadi di berbagai daerah di Banten terorganisir dan terkoneksi dengan organisasi tertentu seperti apa yang terjadi di Jakrta dan Medan, namun pihaknya akan tetap mendalami kemungkinan hal tersebut.
Sebelumnya, Polda Banten mengungkapkan adanya dugaan kelompok anarko dibalik demo rusuh di Serang m.
“Apa yang terjadi di Jakarta dan Medan ternyata ada link dengan kelompok tertentu, apakah ini (Banten) ada sampai saat ini belum ada tapi tidak menutup kemungkinan kita dalami terus disekitar pelaku ini atau media sosialnya juga,”katanya.
Disampaikan Fiandar, jika terjadi perbedaan pandangan dalam sebuah keputusan oleh pemerintah seperti pengesahan UU Cipta Kerja, warga diminta untuk mengedepankan jalur dialogis dan jalur hukum dengan mengajukan judicial review di Makamah Konstitusi (MK).
“Tapi karena perjalanan sosialisasi dan hoax bareng tapi yang hoax yang banyak ditelan oleh masyarakat. Itu juga disikapi dengan anarkis,”katanya.(War/Red)