KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Irna Narulita di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang. Irna merupakan petahanab bakal calon Bupati Pandeglang.
Dukungan PKS terhadap kader PDIP tak biasa di Banten, lantaran di Pilkada sebelumnya PKS selalu bersebrangan dengan PDIP karena dalih perbedaan pandangan ideologi. Bahkan sebelumnya PKS sempat mengancam akan mencabut dukung terhadap Irna jika benar resmi menjadi kader PDIP.
“Bu Irna hasil survei elektabilitasnya tinggi, sangat tinggi. (Dukung kader PDIP?) politik kan ada hitungannya menghitung semua faktor calon ini disukai masyarakat gak. Mayoritas masyarakat menyukai dia mencintai dia,” kata Ketua PKS Banten Sanuji Pentamarta, Selasa (10/3/2020).
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang Abdul Hamid mengatakan, dalam perhelatan politik tidak ada aspek ideologi, yang dipertimbangkan oleh partai politik adalah potensi kemenangan dan kekuasaan.
“Biasa, mereka sudah amat pragmatis. Ancaman cabut dukungan hanya upaya membangun bargaining position saja. Tidak ada aspek ideologis dalam koalisi pilkada ini,” kata Hamdi saat dikonfirmasi.
Selian pertimbangan petahan Irna sebagai calon kuat di Pilkada Pandeglang, peran sang suami Irna pun sangat berpengaruh terhadap keputusan PKS. Dimyati Natakusumah merupakan mantan Bupati Pandeglang dua periode yang kini menjabat jadi anggota DPR RI dari PKS.
“PKS mendukung Irna sudah bisa diduga, bagaimanapun Dimyati (suami Irna) anggota DPR dari PKS,” tuturnya.
Meski, kans kemenangan calon petahan Irna dan menantu Ratu Atut, Tanto W Arban kuat, peta politik di Pilkada Pandeglang 2020 masih dinilai dinamis lantaran baru empat partai yang telah menyarakan dukungan. Keempat partai tersebut telah mendukung Irna dan Tanto.
Pilkada Pandeglang pun diramaikan oleh dua calon indeoenden yakni Vokalis grup band Jamrud Krisyanto – Hendra Pranova dan Mulyadhi – A. Subhan.
“Peta politik masih dinamis dan peluang untuk para calon masih ada. Yang terpenting adalah lolos menjadi calon yang berlaga resmi dalam Pilkada,” tuturnya. (Anwar/Teguh)