Pemprov Tetapkan Status Banten Darurat Bencana

oleh -60 Dilihat
oleh

KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Pemerintah Provinsi Banten tanggap darurat bencana akibat banjir bandang dan longsor menerjang di Lebak dan Tangerang. Status tanggap darurat berlangsung selama 14 hari kedepan terhitung 1 Januari hingga 14 Januari 2020.
Penetapan status tanggap darurat tersebut berdasarkan pertimbangan Pemprov Banten, Pemkab Lebak dan Pemerintah Tangerang Raya.
“Status tanggap darurat untuk wilayah Provinsi Banten meliputi Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan berlangsung selama 14 hari terhitung 1 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).
Wahidin mengatakan, surat keputusan status tanggap darurat didasarkan atas pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) nomor UM.103/106/KTSL/XII/2019 pada hari Kamis (16/12/2019) tentang Informasi Puncak Musim Hujan 2019/2020 dan Prakiraan Curah Hujan hingga 3 bulan kedepan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
“Bupati Lebak dan Walikota Tangerang sudah menyatakan status tanggap darurat, sehingga Gubernur dapat menetapkan status Tanggap Darurat Bencana provinsi melalui SK (surat keputusan). Sudah ditandatangani,” tuturnya.
Penetapan status tanggap darurat bencana ini bertujuan agar penanganan terhadap dampak-dampak bencana dapat lebih ditingkatkan serta mengantisipasi adanya dampak yang meluas akibat bencana.
“Selain itu kan curah hujan masih diprediksi tinggi, jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan baik masyarakat maupun petugas harus ditingkatkan, untuk menghindari dampak yang lebih besar nantinya,”tuturnya.
Wahidin mengatakan, berdasarkan data sementara, banjir bandang di Kabupaten Lebak mengakibatkan ada kurang lebih sebanyak 2.000 rumah terdampak, sebanyak 14 jembatan yang rusak termasuk 2 jembatan milik Provinsi Banten dan 1 ruas jalan yang rusak.
Sedangkan untuk banjir di wilayah Tangerang yang melanda hingga 56 titik banjir dan saat ini sudah disiapkan posko. Pemerintah daerah saat ini terus melakukan inventarisasi di titik-titik banjir dari yang terparah, sedang hingga ringan.
Selain itu, tim di lapangan juga masih mendata jumlah korban jiwa yang tewas akibat banjir. Pemerintah belum bisa menyampaikan berapa kepastian jumah korban jiwa.
“Jumlah kerugian secara material belum karena masih menghitung jembatan hanyut, ditambah jalan belum lagi di kota Kota tengerang cukup parah ada 56 titik (banjir),” katanya. (Anwar/Teguh)