Serang, – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Industri dan Perdagangan (Diskopukmindag) Kota Serang, memastikan persediaan sembilan bahan pokok (Sembako) di Kota Serang aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2021 mendatang.
Kepala Dinkopukmindag Kota Serang Akhmad Zubaidillah mengatakan, bahwa sejumlah barang pokok seperti cabai rawit, bawang merah dan cabai merah besar terpantau aman.
“Kebutuhan pokok, seperti sembako, dan barang-barang lainnya menjelang puasa ini masih sangat aman. Bahkan kami bisa pastikan hingga lebaran Idul Fitri nanti persediaan (sembako) ini masih sangat aman,” katanya, Jumat (9/4/2021).
Bahkan, kata dia, petugas pasar telah melakukan pemantauan seluruh harga kebutuhan serta barang pokok di beberapa pasar, khususnya Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.
“Per hari ini itu tim lapangan, petugas pasar sudah memantau di pasar-pasar, terutama di pasar rau. Belum ada kenaikan harga, dan stok sembako juga masih aman,” ujarnya.
Ia menuturkan, adapun kenaikan harga terjadi pada beberapa barang kebutuhan pokok seperti bawang merah dan bumbu dapur lainnya.
“Tapi kenaikannya cuma sedikit, seperti bawang merah itu naiknya cuma sekitar Rp2.000. Kemudian bawang putih naik Rp200, ayam broiler potong itu naik Rp2.000 perkilo, dari Rp40.000 sekarang jadi Rp42.000,” ucapnya.
Selain itu, ada beberapa barang pokok yang juga mengalami penurunan harga menjelang bulan puasa.
“Jadi ada juga yang turun harganya, seperti cabai merah kriting turun Rp10.000 dan cabai merah biasa turun Rp5.000. Kalau minyak kelapa, beras, gula, dan bahan-bahan lainnya tidak ada kenaikan dan masih stabil,” jelasnya.
Sementara itu. Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin mengatakan, Pemkot Serang bersama stakeholder, dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) akan segera membahas terkait persediaan pangan.
“Kami baru akan bahas nanti dengan semua stakeholder dan di tindaklanjuti oleh forkopimda. Baik itu inflasi, kerawanan, kerukunan, protokol kesehatan,” katanya.
Menurut dia, perencanaan dan solusi baik soal kerawanan pangan, inflasi, dan sebagainya akan muncul ketika ada masyawarah.
“Memang itu menjadi kebiasaan kita, rencana timbul setelah ada musyawarah, ada masukan, ada saran, temuan, serta aspirasi semua dituangkan dalam rapat,” tuturnya.
Subadri menuturkan, baik Pemkot Serang maupun seluruh masyarakat tidak menginginkan adanya kenaikan harga pada kebutuhan dan barang pokok.
“Semua masyarakat, termasuk kita selaku unsur penyelenggara pemerintah tidak menghendaki kenaikan harga yang membebani masyarakat. Keinginan kami harga standar dan stabil. Maka Dinas Perdagangan harus mampu mengontrol kestabilan harga di pasar-pasar,” tandasnya.(ADV).