Pemkab Pandeglang Masih Terapkan Sekolah Tatap Muka

oleh -118 Dilihat
oleh

Serang, – Pemerintah Kabupaten Pandeglang masih menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka meski sudah diminta oleh Gubernur Banten Wahidin Halim karena kasus virus corona atau COVID-19 di Banten terus mengalami peningkatan.

Kabupaten Pandeglang adalah daerah satu-satunya yang masih menggelar kegiatan sekolah tatap muka di Provinsi Banten.

Sebelumnya, dua daerah yang telah memberlakukan belajar tatap muka yakni Kota Serang dan Kota Cilegon kembali menutup sekolah karena ada siswa yang terpapar virus yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut, padahal baru dua hari dibuka.

Baca Juga:  Bupati Serang Lepas KKM Mahasiswa Uniba

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih membuka sekolah karena wilayahnya masih berstatus zona kuning penyebaran COVID-19.

“Sudah tatap muka dengan menerapkan protokol COVID 50 persen siswa untuk jaga jarak, jam belajar di batasi ada 2 shift, wajib pakai masker, cuci tangan di siapkan di dalam kelas,” kata Irna saat dikonfirmasi, Selasa (25/8/2020).

Baca Juga:  Dindikbud Banten Mulai Rancang Sekolah Metaverse

Kendati sekolah-sekolah di Kabupaten Pandeglang sudah dibuka kembali, pihaknya baru akan melakukan pemeriksaan swab test di beberapa titik di wilayahnya yang teridentifikasi rawan menjadi tempat penyebaran COVID-19. Dan akan menutup kembali sekolah jika terjadi temuan kasus klaster penyenaran di sekolah.

“kita menyesuaikan dalam 1 minggu kedepan sekaligus melakukan Swab di beberapa titik, Pandeglng di zona kuning. Jika memang terjadi klaster baru kita tutup kembali belajar melalui Online,” katanya.

Baca Juga:  16 Orang di Pandeglang Diamankan Polisi, Diduga Aliran Sesat

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten kasus positif corona di Banten terus bertambah. Per hari Senin (24/8/2020) kemarin saja ada sebanyak 32 kasus baru di tanah Jawara dengan totak keseluruhan kasus sebanyak 2.453 kasus. Rinciannya, sebanyak 534 orang masih dirawat, sebanyak 1.796 orang sembuh dan sebanyak 123 orang meninggal.(Anwar/Teguh)