Kantah ATR/BPN Lebak Fasilitasi Pameran Produk UMKM Baduy di Trans Studio Bandung

oleh -247 Dilihat
oleh

Bandung, pilarbanten.com – Kantor Pertanahan (Kantah) ATR/BPN Kabupaten Lebak, Banten, memfasilitasi pameran produk kerajinan tangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) warga Baduy dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Pameran ini diselenggarakan di Trans Studio Bandung dan akan berlangsung dari Rabu hingga Sabtu (4-7 September 2024).

 

Pameran ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian ATR/BPN yang bertepatan dengan seminar bertajuk “Praktik Pendaftaran Tanah Ulayat di Indonesia dan Negara ASEAN,” yang dibuka oleh Menteri ATR/BPN, Agus Trimurti Yudhoyono, pada Rabu, 4 September 2024.

Baca Juga:  Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kompak Ikut Retret, Gubernur Banten Andra Soni: Semangat Kolaborasi untuk Banten Maju

 

Kepala Desa Kanekes, Oom, beserta delapan pelaku UMKM yang terlibat, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Kantor ATR/BPN Kabupaten Lebak yang telah memfasilitasi partisipasi warga Baduy dalam pameran ini. “Nuhun nu aya, katarima keur ngamajukeun kahirupan warga Baduy (Terima kasih, diharapkan dapat memajukan perekonomian masyarakat Baduy),” ujar Jaro Oom.

 

Pameran ini menampilkan beragam produk khas Baduy, seperti tas koja, kain tenun, golok, dan produk kerajinan lainnya. Kegembiraan juga disampaikan oleh Sekretaris Desa Baduy, Medi, dan Jaro Tanggungan 12, Ayah Saidi, yang merasa bangga bisa turut serta. Dua wanita Baduy, Susanti dan Ma Alis, turut berpartisipasi dengan menampilkan produk tenun kain Baduy.

Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Lebak, Aaan Rosmana, menyatakan harapannya agar pameran ini dapat membantu mempromosikan produk lokal warga Baduy ke luar daerah. “Dengan adanya pameran ini, kami berharap produk kerajinan tangan dari masyarakat Baduy tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional, bahkan internasional,” kata Aaan Rosmana.

Baca Juga:  Warga Setuju dengan Program Sekolah Gratis Andra Soni-Dimyati

 

Pameran ini tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sarana memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal suku Baduy kepada masyarakat luas. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia.(baron)