Serang,- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) terus memantau harga bahan kebutuhan pokok di pasar. Berdasarkan hasil pantauan tersebut, harga bahan pokok relatif masih stabil.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perindagkop Kota Serang Yoyo Wicahyono. Menurut dia, saat turun bersama jajarannya untuk sidak langsung ke beberapa pasar, harga kebutuhan pokok masih terpantau stabil dan tidak melebihi Harga Acuan Penjualan di Konsumen (HAPK).
“Sesuai laporan di EWS, rata-rata harga masih stabil,” kata Yoyo saat dikonfirmasi, Selasa (28/7/2020).
Kendati masih relatif stabil, kaya Yoyo, ada satu komoditas pokok yang mengalami kenaikan yakni cabai yang semula senilai Rp28 ribu kini naik menjadi senilai Rp30 ribu. Hari ini ada kenaikan pada cabai karena pasokan berkurang,”katanya.
Sedangkan bahan pokok lain seperti minyak goreng curah, terhitung sejak 20 – 27 Juli 2020 tidak meningkat. Harga rata-rata minyak curah Rp10 ribu per liter. Kemudian harga daging ayam rata-rata senilai Rp32 ribu di seluruh pasar tradisional di Kota Serang”Jadi memang harga masih terbilang stabil,” ujarnya.
Yoyo memastikan akan mengendalikan harga bahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Seperti yang sudah berjalan di Pasar Induk Rau, Pasar Lama dan Pasar Kepandean
“Biasanya kami sidak ke pasar yang besar-besar dahulu. Setelah itu baru kami menyisir ke pasar yang menjadi acuan. Misalnya, Pasar Rau,” paparnya.
Tips memilih hewan kurban yang baik dan sehat
Dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha, selain identik ibadah haji ada juga kegiatan memotong hewan kurban. Mengurbankan hewan yang sehat adalah bagian dari syariat islam. Berikut tata cara memilih hewan kurban dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Serang.
Berdasarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), ada beberapa kriteria yang harus ada pada hewan yang akan dikurbankan.
1. Sehat
Tentu saja hewan yang akan dikurbakan harus sehat. Saat membelinya, ada beberapa tata cara untuk menilai hewan tersebut sehat atau tidak.
– Hewan dilihat dari sisi kanan, kiri, depan, dan belakang terlihat normal.
– Mintalah pedagang untuk menjalankan hewan, karena hewan yang sakit cenderung terlihat lemas dan enggan berjalan.
– Periksa kaki dan kukunya, pastikan tidak ada luka.
– Coba berikan makanan, hewan sehat memiliki nafsu makan yang baik.
– Lihat secara seksama lubang tubuh dan mata, pastikan tidak terlihat tanda hewan buta atau sakit mata.
– Periksa cermin hidung, bila kering itu menunjukkan hewan sedang sakit atau demam.
2. Tidak cacat
Periksalah apakah ada suatu kekurangan pada hewan tersebut, misal telinga rusak, ekor terpotong, pincang, buta, atau buah zakar (testis) tidak lengkap.
3. Tidak kurus
Jangan beli hewan yang kurus. Kurus atau tidaknya suatu hewan dilihat dari adanya tonjolan tulang-tulang rusuk atau iga, tulang bagian pinggang, dan tulang bagian pinggul.
4. Cukup umur
Ingat, saat membeli hewan kurban tanyalah pada pedagang usia hewan tersebut. Untuk kambing atau domba setidaknya sudah genap satu tahun atau memasuki tahun kedua (13 bulan). Untuk sapi, minimal berusia dua tahun atau memasuki tahun ketiga (25 bulan).(Advetorial/Diskominfo)