Pandeglang, – Enah (39), seorang ibu hamil di Kabupaten Pandeglang, Banten terjatuh saat ditandu menggunakan sarung menuju Puskesmas untuk melahirkan. Nahas, bayi kembar Enah telah meninggal dunia saat dilahirkan.
Ibu hamil itu harus ditandu sejauh 4 kilometer melewati hutan menggunakan sarung yang diikat ke sebatang bambu oleh warga lantaran kondisi jalan di sana rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan. Kisah ibu Enah ini pun viral di media sosial.
Rizal Syaifulloh salah satu warga yang mengantar Enah ke Puskesmas mengatakan, kejadian tersebut pada Sabtu (1/5/2021) kemarin. Ibu hamil asal Kampung Lebak Gedong, Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi, merasa mulas dan sakit seperti ingin melahirkan meski usia kehamilannya baru memasuki bulan keenam. Warga setempat kemudian berusaha menolong Enah untuk menuju puskesmas terdekat.
Namun, karena akses jalan disana rusak parah dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan, akhirnya warga setempat bersama keluarga memutuskan untuk menandu Enah menggunakan sarung yang diikut ke sebatang bambu melalui jalur altermatif melewati hutan.
“Melalui kebun sawit (akses jalan biasa) jalan ancur jangankan mobil motor pun sulit. Ada jalur yang kedua melalui hutan ya sama saja (rusak) namun lebih dekat. Inisiatif warga dan keluarga di tandu,” kata Riza, Minggu (2/1/2021).
Nahas, pada saat ditengah perjalanan sarung yang digunakan untuk menandu tidak kuat menahan beban sehingga robek dan Enah pun terjatuh lalu kesakitan. Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan menembus hutan akhirnya Enah tiba di Kampung Sawit, Desa Pasir Lancar, daerah yang bisa dilintasi kendaraan. Enah dipindahkan ke mobil dibawa menuju Puskesmas.
“Di puskesmas tidak langsung dapat pertolongan karena petugas Puskesmas tidak tahu cara persalinan yang baik karena cuma ada perawat baru,” katanya.
Sayangnya, meski sudah mendapat perawatan medis bayi kembarnya sudah dalam kondisi meninggal dunia dalam kandungan. Saat ini Enah masih merasa truama dan dirawat di Puskesmas untuk pemulihan karena kondisinya belum stabil.
“Kemarin setelah melahirkan dia sempat ngedrop karena memang melihat kondisi bayinya (meninggal),” katanya.
Rizal menyampaikan, peristiwa ibu hamil ditunda karena jalan rusak di wilayahnya bukan kali ini saja, bahkan belum sebulan ini, tetangga desanya mengalami nasib yang sama ditandu saat hendak melahirkan. Namun, bayinya lahir dengan selamat.
“Belum lama ini ada ibu juga yang melahirkan Kampung Lebak Jeruk, Desa Pasir Lancar ditandu ke Puskesmas alhamdulillah selamat,” katanya.(Wr).