KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyatakan Pemprov Banten tahun ini merencanakan penggantian Jembatan Bogeg di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Pembangunan itu akan dilakukan bertahap.
Dalam APBD Perubahan nanti, Pemprov Banten akan mengajukan anggaran untuk pembangunan pondasi bawahnya terlebih dahulu. “Saat ini tim masih menyusun MoU dan berkoordinasi untuk mengurus perijinan lebih lanjut serta mengajukan perubahan anggaran untuk pondasi bawahnya terlebih dahulu,” kata WH, Senin (17/2/2020).
WH melanjutkan, kondisi Jembatan Bogeg saat ini lebarnya hanya 4 meter. Sudah tidak sesuai dengan standar jembatan Provinsi. Terjadi bottle neck atau penyempitan jalur lalu lintas. Rencana pembangunan Jembatan Bogeg yang melintas di atas ruas jalan tol Tangerang-Merak itu untuk mengoptimalkan sarana infrastruktur di Provinsi Banten.
“Selain itu, rencana pembangunan ini juga merupakan bagian dari rencana pengembangan infrastruktur di Kota Serang, khususnya untuk mendukung Kawasan Strategis Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B),” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) PUPR Tranggono mengatakan, rencana pembangunan jembatan Bogeg diproyeksikan akan dilakukan pada tahun depan. Untuk sekarang dirinya akan fokus konsolidasi masalah izin, karena itu melintas antar wilayah kebijakan.
“Kami harus mengurusi izin ke MMS selaku operator jalan tol, Kementrian karena di situ ada wilayah pusat,” jelasnya.
Tranggono melanjutkan, sebagaimana peraturan yang terbaru, sebelum ada izin dan disain master plant-nya, Pemprov tidak diperbolehkan mengalokasikan anggarannya dulu. Karena ditakutkan akan terjadi kekacauan ketika izin belum keluar sementara anggaran sudah disediakan.
“Skala prioritas kami saat ini adalah menyelesaikan pekerjaan jalan Terminal-Palima yang masih ada beberapa titik belum diselesaikan, padahal pembebasan lahannya sebagian besar sudah selesai,” katanya.
Jalan Syech Nawawi al-Bantani direncanakan bakal memiliki lebar 25 m sampai dengan 40 m. Menggunakan konfigurasi 8/2 D, yakni delapan lajur untuk dua arah dengan lajur cepat dan lambat. Kondisi saat ini, untuk ruas Palima-Boru sudah terbangun penuh dengan lebar 40 m. Sedangkan ruas Pakupatan-Bogeg pada tahun 2019 baru selesai di tahap pembebasan lahan. (Rey/Al)