Serang, – Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pihaknya tidak akan menerapkan pembatasan akses mobilitas warga saat libur lebaran 2021. Hal ini berbeda dengan kebijakan yang akan diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Jangan pada mudik ngapain sih, di Banten, di Jakarta enak,” kata Wahidin kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).
Diketahui, pemerintah pusat telah memutuskan untuk meniadakan mudik lebaran ditengah pandemik COVID-19.
Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu menyampaikan pihaknya tidak akan melalukan pengetatan di perbatasan yang menjadi akses keluar masuk wilayah. Kendati demikian, pihaknya tetap akan menghimbau warganya untuk tidak mudik.
“Tidak diperketat cuma kita menghimbau warga Banten jangan pulang kampung enakan di Banten,” katanya.
Hingga saat ini zona resiko penularan COVID-19 di Provinsi Banten masih tinggi. Berdasarkan peta sebaran COVID-19 zona oranye di tanah jawara kembali bertambah menjadi enam daerah. Diketahui, sebelumnya hampir seluruh daerah menjadi zona kuning.
Sementara, penambahan kasus baru COVID-19 kurang lebih mencapai 200 kasus per hari.”Makanya berhati-hati jangan banyak keluar,” katanya.
Sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Banten seperti Kota Serang dan Kabupaten Lebak masih akan menunggu keputusan teknis dari pemerintah pusat soal pelarangan mudik.
Meski begitu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akan mendata warganya yang keluar masuk 1×24 jam menyusul kebijakan larangan mudik lebaran oleh pemerintah pusat. hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi warga yang nekat mudik dan lonjakan paparan COVID-19 pada saat Lebaran.
“Sehingga kita bisa memberikan treatment khusus untuk masyarakat dari luar Kabupaten Lebak,” katanya.(WR/Red)