Gelar Ritual Adat Kawalu, Kunjungan Ke Baduy Ditutup 3 Bulan Kedepan

oleh -83 Dilihat
oleh

LEBAK, PILARBANTEN.COM – Kunjungan saba budaya baduy dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Lewidamar, Kabupaten Lebak ditutup selama tiga bulan kedepan. Penutupan kunjungan wisatawan tersebut karena selama tiga bulan masyarakat baduy sedang menggelar ritual adat Kawalu.

Berdasarkan hasil musyawarah tangtu tilu bersama jaro tujuh dan pemerintah Desa kanekes bahwa seluruh pengunjung saba budaya baduy 2020 mulai dari tanggal 25 februari hingga Sabtu 30 Mei 2020 atau 01 kawalu tembey – 01 safar menurut kalender baduy.
Saat menggelar ritual adat Kawalu atau ritual masyarakat baduy menutup diri dari masyarakat luar. Dalam ritual tersebut mereka melaksanakan puasa dan akan melaksanakan upacara ritual ngeriung selamatan pada hari ke-18. Ritual Kawalu biasanya dilakukan setiap awal tahun dan digelar satu kali dalam setahun.
“Penutupan sampai 3 bulan ke depan. Kegiatan upacara (adat) kawalu ada ritualnya. Sebelum upacara ada puasa,” kata Jaro Saija kepala Desa Kanekes saat dikonfirmasi, Rabu (4/3/2020).
Meski demikian, ada beberapa tamu tertentu yang tetap diperbolehkan masuk ke dalam kawasan baduy dalam saat ritual Kawalu. Tamu dari instansi pemerintahan (dinas) dengan dibatasi hanya 10 orang, tamu yang memiliki tujuan khusus atau ziarah dan tamu rombongan penelitian.
Wisatawan hanya diperbolehkan mengunjungi ke kawasan baduy luar. Yang membedakan dua perkampungn ini adalah masyarakat Baduy Luar sudah mulai menerima perubahan zaman. Sedangkan Baduy Dalam masih teguh menjalankan adatnya.
“Kawasan baduy dalam yaitu Kampung Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik. Wisatawan saba baduy hanya diijinkan di baduy luar,” katanya.
Setelah ritual adat Kawalu berakhir, masyarakat baduy dalam bersama dengan masyarakat baduy luar akan turun gunung, menggelar ritual Seba Baduy. Ribuan warga suku baduy dalam akan berbondong-bondong berjalan kaki dari Desa Kanekes sejauh puluhan kilometer ke Kota Rangkasbitung Pendopo Bupati dan Kota Serang Pendopo Gubernur untuk bertemu dengan ‘Bapak Gede’ Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
Pada gelaran seba tersebut masyarakat baduy akan menyerahkan hasil bumi mereka ke Pemerintah Daerah.”kalau Seba (baduy) akhir tahun,” katanya. (Anwar/Teguh)