Serang, – Gaji guru honorer SMA/SMK di Provinsi Banten terlambat dicairkan. Gaji untuk periode bulan April hingga pertengahan bulan ini belum diterima para guru. Padahal biasanya gaji mereka terima setiap awal bulan.
Berdasarian data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten, ada sekitar 15 ribu pegawai honorer di Pemerintah Provinsi Banten. Sekitar 8.700 lebih honorer dinataranya yang bekerja sebagai guru.
Akibat keterlambatan tersebut, akibatnya sejumlah guru honorer mengeluh bahkan sebagian dari mereka terpaksa menghutang ke warung untuk membeli kebutuhan sehari-hari selama bulan ramadhan. Apalagi semenjak pandemik virus corona atau COVID-19 dan kebijakan dirumah aja, mereka tidak bisa mencari penghasilan sampingan.
Ia berharap Pemprov Banten segera mencairkan haknya dengan normal untuk kebutuhan makan sehari-hari.
“Iya bener pak, kalau kita gak hutang makan dari mana..? Dirumah aja, tapi kumaha ja anak istri hayang emam (bagaimana anak istri perlu makan),” kata Maulana Azhar salah satu guru SMAN 1 Padarincang, Kabupaten Serang saat dikonfirmasi, Senin (11/5).
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait belajar dari rumah pun memberatkan mereka, pasalnya dengan belajar dari rumah melalui online tersebut membuat para guru harus mengeluarkan biaya cukup tinggi membeli kuota internet.
“Kita masih ada pembelajaran satu minggu lagi, tapi gimana kuota internet saja sudah limit katanya mau diganti dana bos tapi kan butuhnya sekarang,”katanya.
Keterlambatan gaji guru honorer tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rina Dewiyanti. Dia menjelaskan keterlambatan pencairan gaji bagi guru honorer tersebut akibat dari pemindahan Kas Umum Daerah Pemprov Banten dari Bank Banten ke BJB. Namun ia berjanji bahwa hak guru honorer akan segera cair.
“Minggu ini kita upayakan bisa direalisasikan. (Keterlambatan termadi karena) dana kasda (Pemprov) tertahan di Bank Banten,”katanya.(Anwar/Teguh)