Serang, PilarBanten.Com – Polda Banten menggelar acara mengenai data terbaru sepanjang 2024 terkait kecelakaan lalu lintas di wilayahnya.
Diungkapkan oleh Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi, terdapat peningkatan signifikan pada angka kecelakaan lalu lintas pada 2024.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kecelakaan meningkat dari 1.643 insiden menjadi 1.936 insiden, atau setara dengan kenaikan sebesar 18 presen.
Namun, di balik peningkatan tersebut, angka fatalitas atau korban yang meninggal dunia mengalami penurunan.
Kombes Mawardi mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia berkurang dari 727 orang pada 2023 menjadi 650 orang pada 2024.
“Pada 2024, jumlah kecelakaan di Banten meningkat 18 presen, dari 1.643 insiden pada 2023 menjadi 1.936 kejadian. Sementara itu, korban meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 11 persen, dari 727 orang menjadi 650 orang,” jelasnya.
Meskipun angka kematian menurun, jumlah korban luka berat dan luka ringan justru mengalami kenaikan.
Korban luka berat meningkat 29 persen dari 137 orang menjadi 177 orang, sementara luka ringan meningkat 32 persen dari 1.736 menjadi 2.283 orang.
Ia juga menjelaskan bahwa kecelakaan lebih banyak terjadi di jalur arteri dan jalan-jalan kecil dengan total 785 insiden.
Dari analisis yang dilakukan, kecelakaan paling sering terjadi akibat tabrak depan belakang, dengan jumlah kejadian mencapai 549.
Waktu kejadian yang paling rawan juga terindikasi pada sore hari, tepatnya menjelang maghrib, di mana terjadi sekitar 327 insiden antara pukul 15.00 hingga 18.00.
Ia menambahkan, korban kecelakaan umumnya berusia antara 15 hingga 19 tahun, yang sebagian besar adalah pelajar atau mahasiswa, dengan persentase mencapai 37 persen. Kendaraan roda dua menjadi penyebab dominan dalam kecelakaan tersebut.
“Wilayah Kabupaten Serang diidentifikasi sebagai lokasi dengan tingkat kecelakaan tertinggi di Provinsi Banten, diikuti oleh Kabupaten Tangerang, terutama di sekitar Cikupa,” ungkapnya.
Menyikapi situasi tersebut, Mawardi mengungkapkan rencana untuk mengoptimalkan program blackspot therapy pada 2025, khususnya di daerah rawan kecelakaan.(Ald/Red)