Belum Dapat Ganti Rugi, 6 Desa Yang Masuk Wilayah Bendungan Karian Tersapu Banjir

oleh -85 Dilihat
oleh

LEBAK – Korban banjir bandang di Kampung Naggela, Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten merasa bingung dan cemas tentang nasib permukiman mereka.

Pasalnya, rumah warga yang akan menjadi wilayah genangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Karian rusak disapu banjir sebelum mendapat ganti rugi atas lahan dan bangunan untuk pembangunan PSN tersebut. Padahal pembanguan waduk yang akan mengairi Provinsi Banten dan DKI Jakarta sudah mencapai 57%.

Suhari (43) warga setempat mengaku was-was setelah terjadi bencana banjir bandang tersebut. Warga tidak bisa membangun rumah kembali karena permukimannya akan menjadi wilayah genangan Waduk sementara warga belum mendapat ganti rugi atas pembangunan PSN tersebut.

“Dulu ketika ada rencana Waduk Karian kami sudah was-was. Ditambah belum juga ada ganti rugi sampai saat ini. Padahal dulu janjinya 2019 sudah dibayar,” katanya saat ditemui di Sajira, Lebak, Senin (20/1).

Kecemasan Suhari beralasan. Hingga rumahnya hancur oleh banjir belum ada nominal yang jelas dari pihak pemerintah untuk ganti rugi lahan dan bangunan. Sosialisasi oleh pihak pemerintah pada tahun sebelumnya tidak pernah memberi kepastian.

“Sekarang kalau ada tim appraisal apa yang mau dihitung. Rumah kami sudah hancur, sebagian rata dengan tanah,” katanya.

Ia berharap Presiden Jokowi dapat mendengar keluh kesah warga. Sebab perwakilan pemerintah untuk mengurus pembebasan lahan dan relokasi warga tidak jelas kerjanya.

“Kami berharap kepada Presiden diganti pembebasan lahannya. Kalau kami tidak berharap bantuan, ada kami terima kalau tidak ada tak apa. Jangan karena bantuan, persoalan utama terabaikan. Hak kami, ganti rugi lahan kami supaya secepatnya diberikan,” ujarnya.

Sementara, Sape (55) Ketua RT 05 RW 03 Kampung Nanggela Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajra pun berharap pemerintah peduli dengan kesusahan masyarakat.

“Saya mau menyampaikan aspirasi warga. Pemerintah agar cepat membayar ganti rugi lahan. Hanya yang harus dicatat jangan sampai merugikan masyarakat,” kata Sape.

Masyarakat Naggela yang bersebelahan dengan Karian sudah makin khawatir. Trauma akibat bencana dan ganti rugi yang tak kunjung tiba membuat warga kian bingung.

“Jangankan banjir lagi, ada hujan saja masyarakat di sini sudah trauma,” katanya.

Untuk diketahui, ada enam desa yang masuk wilayah genangan Waduk Karian tersapu bencana banjir kemarin. Padahal, Keenam desa tersebut belum mendapat ganti rugi atas lahan dan bangunan.(anwar/teguh)