BAZNAS Banten Rekrut Influencer dan Content Creator Untuk Sosialisasikan Zakat

oleh -32 Dilihat
oleh

SERANG – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Banten mulai merekrut influencer dan content creator untuk mensosialisasikan zakat kepada masyarakat yang lebih luas.

BAZNAS Provinsi Banten meyakini pihaknya perlu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi yang belakang terjadi, oleh karenanya harus ada terobosan dalam sosialisasi zakat di era 4.0 yang serba digital.

Ace Sumirsa Ali, salah satu Wakil Ketua BAZNAS Provinsi Banten, mengatakan, di era 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi berbagai macam hal harus disikapi oleh BAZNAS Provinsi Banten untuk terus mensosialisasikan zakat kepada masyarakat di Provinsi Banten.

Untuk itu perlu ada pendekatan dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat yang saat ini sudah mulai familiar dengan digitalisasi.

“Tren sekarang sudah pada digital. Era 4.0 tuntutannya adalah digitalisasi. Jadi, pengelola zakat juga mau tidak mau harus digital,” ujar Ace, Kamis (27/1/2022).

Ace mencontohkan ketika seseorang sedang di tempat makan lalu ingin membayar zakat, BAZNAS harus membuat perangkat yang bisa memudahkan masyarakat membayar zakat, misalkan dengan menyediakan barcode zakat di lokasi itu.

Sehingga masyarakat yang ingin membayar zakat hanya perlu melakukan scan barcode, maka masyarakat sudah bisa menunaikan zakat mereka dengan uang digital.

“Bagaimana memanfaatkan teknologi sebagai alat kemudahan zakat,” ucapnya.

Sehingga, pola pembayara zakat saat ini tidak lagi hanya manual melainkan dengan cara yang sangat modern, cukup hanya dengan scan QRIS.

“Keberadaan influencer dan content creator juga akan diarahkan untuk mempromosikan zakat dan membuat konten-konten kreatif agar promosi dan sosialisasi zakat kepada masyarakat lebih menarik dan sesuai dengan tuntutan zaman saat ini,” jelasnya.

Pengumpulan zakat menurutnya sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara-cara lama dan konvensional karena adanya sejumlah keterbatasan pada metode tersebut.

“Apalagi saat ini masyarakat sudah tidak bisa dilepaskan dari gawai dan media sosial yang populer di Indonesia dan dunia,” pungkasnya.

Dengan menggunakan pendekatan yang baru pada sosialisasi zakat diharapkan masyarakat luas akan lebih mengenal tentang zakat yang sebenarnya adalah kewajiban mereka untuk menunaikannya.

BAZNAS sendiri sebagai amilin hanya berperan sebagai pengelola uang zakat yang dikeluarkan oleh umat Islam sebagai muzakki untuk kemudian disalurkan kepada mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.

“Goalnya menyelamatkan muzakki dari ancaman api neraka, menolong mustahiq mendapatkan hak mereka,” katanya.

Adapun relawan yang saat ini akan direkrut akan menempati posisi sebagai relawan layanan aktif baznas, relawan media, contenct creator, content writer, dan IT.

Mereka diharapkan akan menjadi influenser zakar yang akan menyosialisasisikan zakat dengan menggunakan media yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat.

“Intinya Baznas Provinsi Banten sadar bentul bahwa sekarang era digital. Maka tidak bisa lagi mengelola zakat dengan cara manual,” tutup Ace.(loet)