Banten Hadir di Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di Bandung

oleh -30 Dilihat
oleh

SERANG,, PILARBANTEN.COM –Indonesia Creative Cities Network (ICCN) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023, dengan rangkaian acara Lokakarya Budaya, yang mengusung tema besar “Penjenamaan Kota, dan Cipta Ruang, dalam Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya”. Kegiatan Lokakarya dan Rancang Aksi ini diawali di Jakarta pada 13-15 Juli 2023 dengan peserta dari 13 provinsi, Kemudian di Bali pada 19-22 Juli 2023, dengan peserta dari 10 provinsi.

Sebagai puncak lokakarya digelar di Bandung bersama Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan melibatkan peserta dari 14 provinsi pada 27-29 Juli 2023. Banten menjadi provinsi yang memperoleh kesempatan hadir di Bandung diikuti oleh pengurus korda ICCN Banten – Andi Suhud (Kota Serang), Mukafi Solihin (Tangerang), Ovi Rambo Banten (Kota Serang), Dr. Firman Hadiansyah, sebagai direktur riset dan pengembangan D2 ICCN serta Hilmi Fabeta, direktur organisasi dan kelembagaan D6 ICCN.

Ketua Umum ICCN Tb. Fiki C Satari menyampaikan bahwa kekuatan ICCN adalah jejaring komunitas yang ada di berbagai daerah dengan kelebihan transfer pengetahuan di setiap pertemuan. Fiki menyampaikan bahwa saat ini ICCN sudah menjadi jejaring bagi lebih dari 240 forum lintas komunitas kota dan Kabupaten dari Sabang sampai Merauke.

“Di PKN dan Rakornas ICCN 2023 ini kami mendorong komunitas dan Jejaring memiliki peranan penting dalam melakukan Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya: Budaya, Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang” kata Fiki

Fiki menambahkan bahwa PKN dan Rakornas 2023 di Bandung merupakan rangkaian terakhir dari sebelumnya yang telah sukses digelar di Jakarta dan di Bali. Dalam PKN dan Rakornas 2023 di Bandung ini, seluruh peserta yang terdiri dari berbagai provinsi diberikan wawasan mengenai jenama berdaya bahkan langsung mengunjungi tempat-tempat yang telah melakukan Cipta Ruang untuk memperkaya referensi .

“240 Jejaring yang telah kami jahit diharapkan dapat segera melakukan praktik baik di kota nya masing-masing usai melakukan rancang aksi pada kegiatan ini” lanjut pria ramah berdarah Banten kelahiran Bandung 47 tahun lalu.

Salah satu Kurator PKN 2023 Handoko Hendroyono, pendiri M Bloc Space Jakarta, menyampaikan bahwa Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya jenama kota dan kabupaten merupakan hal yang sangat penting. Bukan hanya sekadar logo dan promosi, namun jenama itu merupakan kekayaan budaya dari setiap daerah.

“Saat saya dilibatkan jadi kurator, saya langsung mengusulkan hal-hal yang biasa saya lakukan yaitu jenama lokal berdaya, saya melihat bahwa ada banyak kota dan kabupaten yang kurang sesuai menentukan jenamanya. Jadi saya berharap bahwa dalam Kongres Kebudayaan nanti, ada poin tentang jenama berdaya dan menjadi budaya dari setiap daerah,” kata Handoko

Komite Eksekutif (Exco) yang juga dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Dr. Dwinita Larasati menyampaikan bahwa setiap kota pasti memiliki potensinya masing-masing dan komunitas memiliki peranan penting dalam menggali dan menentukan jenama dari setiap daerahnya karena pemerintahan akan berganti setiap lima tahun sekali. Unesco Creative Cities Network (UCCN) merupakan salah satu organisasi yang setiap tahunnya menerima dan mengurasi kota-kota kreatif di dunia dan dari Indonesia sudah ada empat yang lolos yakni Pekalongan sebagai Kota Batik, Ambon Kota Musik, Bandung Kota Desain dan terakhir Jakarta Kota Literasi.

“Kehadiran kawan-kawan dari unsur ABCGM yang mewakili provinsinya masing-masing diharapkan dapat menjadi momentum untuk menggali potensi dan menyusun navigasi pembangunan daerahnya,” jelasnya.

Korda ICCN Banten yang juga ketua Fekraf Banten, Andi Suhud menjelaskan bahwa Banten memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengejar ketertinggalan dibanding kota lain yang lebih maju. PKN dan Rakornas ICCN ini menjadi momentum penting untuk memperluas referensi terutama soal penjenamaan serta cipta ruang yang masih minim di Banten.

“Kami merasa masih memiliki banyak kekurangan dan PR besar di Banten, namun kami berbesar hati karena menjadi bagian dari keluarga besar ICCN dengan Jejaring dari seluruh provinsi. Kami dapat mempelajari jurus-jurus jitu untuk memetakan dan mengembangkan ekonomi kreatif di Banten bersama stakeholder lainnya” kata Andi.(red)