Serang, Pilabanten.com – Persoalan tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Serang turut menjadi pembahasan kedua pasangan calon anatara Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa dan Nasrul Ulum-Eki Baehaki yang digelar Rabu (18/11/2020) malam.
Berdasarkan data BPS Banten sejak tahun 2017 hingga 2019, Kabupaten Serang selalu menempati posisi tertinggi tingkat pengangguran se Provinsi Banten. Per Agustus 2020 tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Serang 12,22 persen menempati posisi ketiga setelah digeser Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon akibat pandemik COVID-19.
Kedua pasangan calon telah memaparkan permasalahan dan program-program dalam mengentaskan pengangguran. Calon nomor urut 1 Tatu-Pandji selama kepemimpinannya pada periode pertama telah berhasil menurunkan angka pengangguran sejak tahun 2016 jumlah pengangguran mencapai 14 persen. Kini dia mengklaim berhasil menurunkan 4 persen angka pengangguran.
Tatu pun mengatakan, selama kepemimpinannya ia sudah membuat program gabungan dengan semua pihak industri, perguruan tinggi, hingga SMK.
“Kami ada program gabungan dengan semua pihak dan diberi pelatihan. Dari empat tahun ada program S1 pelatihan keahlian kimia, ada pelatihan dua tahun pengelasan kapal ini adalah fakta,” kata Ratu Tatu Chasanah.
Sedangkan, pasangan calon nomor urut 2 mengaku akan membuat aplikasi untuk mengatasi masalah percaloan tenaga kerja. Hal itu dikarenakan selama ini keberadaan calo tenaga kerja banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
“Masalah industri di Serang, bicara Serang Timur sampai barat industri semua. Saya melihat saat turun ke lapangan bertemu 326 desa mereka menyampaikan masuk kerja susah padahal industri ada depan mata ternyata harus ada calo naker (Tenaga Kerja) dan bayar,” kata calon wakil bupati Serang nomor urut 2 Eki Baehaki.
Menanggapi hal tersebut, Akademisi Untirta Serang Suwaib Amiruddin mengatakan, solusi yang ditawarkan kedua pasangan calon untuk masalah pengangguran masih datar dan tidak menggambarkan apa kebijakan strategis yang akan dilakukan selaku calon kepala daerah. Seperti langkah kongkrit kerjasama pemerintah daerah dengan industri terkait penyerapan tenaga kerja.
“Misalnya kerjasama dalam satu tahun itu perusahaan kontrak dengan pemda berapa yang harus diserap tenaga kerja yang ada di Kabupaten Serang. Itu yang belum muncul sehingga saya melihat debat semalam itu lebih banyak mengeluarkan konsep-konsep yang umum sekali,” katanya.
Dia mengatakan, baik pasangan calon petahana maupun pasangan calon penantang terlihat tidak mendalami persoalan dasar untuk menangani permasalahan pengangguran.
“Dua paslon semalam kelihatannya masih gerogi yah, kalau kita lihat dari pertama itu mungkin belum mengeluarkan aura kompetensi menjawab pertanyaan,” katanya. (war/Red)