Serang, – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar rencana pembukaan sekolah tatap muka di Banten pada Juli 2021 mendatang segera ditunda. Sebab, penularan virus corona belum bisa terkontrol dan meningkat signifikan. Belum lagi ada virus varian baru yang bisa menularkan lebih cepat.
“(Pembelajaran tatap muka) untuk menunda dulu melihat perkembangan peningkatan ini tampaknya ini cukup signifikan kenaikannya,” kata Ketua IDI Banten Budi Suhendar saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/2021).
Dia mengatakan sebaikanya Pemerintah Provinsi Banten bersama Satgas COVID-19 melakukan evaluasi terlebih dahulu dengan menampilkan data yang valid terlait situasi perkembangan kasus saat ini sehingga tidak keliru saat mengambil keputusan.
“Ketika anak sekolah itu kan yang kita fikirkan bukan hanya di sekolahnya tapi juga saat berangkat maupun pulang sekolah,” katanya.
Disampaikan Budi, Pemprov Banten saat ini harus konsentrasi untuk kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan masyarakat dan melakukan langkah-langkah yang bisa menurunkan angka kasus COVID-19 sehingga dapat meyakinkan terhadap orangtua bahwa anak mereka juga aman saat melakukan pembelajaran tatap muka.
“Kenaikan ini juga kan menandakan masyarakat kita sudah meluntur prokesnya dalam kegiatannya sehari-hari,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti menyampaikan, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh kabupaten/kota di Banten, Bed Occupancy Rate (BOR) ICU sudah menyentuh angka 82 persen, BOR isolasi 87 persen dan BOR rumah singgah mencapai 94 persen. Bahkan, di beberapa rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien COVID-19 lagi.
Pihaknya saat ini tengah mengupayakan untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien corona di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta dan rumah singgah.
“Meskipun tidak signifikans karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anasthesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kab/kota se Banten,” katanya.(war)