KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Banten. Korban jiwa terbanyak ada di kabupaten Lebak 10 orang, Kota Tangerang Selatan 4 orang dan Kota Tangerang 6 orang.
Jumlah korban jiwa tersebut, berdasarkan data hari kedelapan penanganan pasca bencana banjir dan longsor.
Plt Kepala BPBD Provinsi Banten Kusmayadi mengatakan ada 5 Kabupaten dan Kota terdampak bencana banjir dan longsor, secara umum mencakup 182 Desa, 43 Kecamatan, sebanyak 63.431 Kepala Keluarga dan 149.431 jiwa.
“Sampai hari ke delapan sejak tanggal 1 terjadi bencana banjir dan tanah longsor di provinsi Banten,” kata Kusmayadi usai rapat evaluasi penanganan bencana banjir di kantor BPBD Banten, Rabu (8/1/2020).
Berdasarkan data BPBD Banten ada 1.226 rumah terendam, terdiri dari rumah rusak ringan 520 unit, rumah rusak berat 1.310 unit, ditambah jembatan 30 unit dan sekolah 19 unit di Kabupaten Lebak.
Sementara, Kabupaten serang ada sebanyak 4 unit rumah rusak ringan, 6 unit rumah rusak sedang dan 3 unit rumah rusak berat. Kemudian Tangerang Selatan ada 3 unit rusak berat, 5 unit masjid rusak berat, 1 gereja rusak berat dan 64 unit kendaran rusak.
“Hanya ada di Lebak, Kota Tangsel dan Kabupaten Serang. Yang jelas untuk Lebak karena titik terdampaknya lebih luas dan memungkinkan terus bertambah,” katanya.
Kusma mengatakan, penangan bencana akan difokuskan ke Kabupaten Lebak karena terdampak lebih luas dan masih ada beberapa daerah terisolir. Proses evaluasi masih dilakukan oleh petugas SAR gabungan di lapangan.
“Dan ada perhatian memang untuk daerah terpencil (di Lebak) seperti Gunung Julang, kampung Cigobang sebagian sudah turun ada di posko Lebak Gedong. Masih ada memang tidak mau dievakuasi kita dapat perhatian logistiknya sebanyak 300-400 KK,” katanya. (Anwar/Teguh)