Serang, – Hingga saat ini seluruh daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten masih berstatus zona kuning atau kategori rendah penyebaran virus corona atau COVID-19. Namun, jumlah tracing terhitung masih rendah.
Kemudian, dalam setiap hari masih ada penambahan kasus baru di Banten. Berdasarkan data Pemprov Banten pada Rabu (5/8/2020) tercatat jumlah positif corona di wilayahnya bertambah sebanyak 23 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, jumlah test swab virus corona di wilayahnya baru mencapai sebanyak 47 ribu sampel. Jumlah spesimen kasus baru melalui metode polymerase chain reaction (PCR) itu masih jauh dibawah standar WHO.
Dimana berdasarkan standar WHO Pemprov Banten diwajibkan melakukan swab test sebesar satu persen dari jumlah penduduk Banten atau sebanyak 120 ribu orang.
“Swab terus kita lakukan terutama untuk kegiatan tracing kontak yaitu kontak erat pasien pasien positif kita lakukan. Swab kita target 120 ribu WHO wajib 1 persen dari jumlah penduduk Banten 12 juta. Dari 120 ribu kita wajib tercapai 70 persen. Sekarang capai 47 ribu,”kata Ati saat dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).
Namun untuk pemeriksaan rapid test atau test cepat COVID-19 di tanah Jawara itu telah melebihi target WHO sebanyak 160 ribu sampel. Oleh karenanya, disampaikan Ati, pihaknya tidak akan melakukan pembelian kembali alat rapid test.
“Tetapi untuk membeli lagi alat rapid test kita sudah tidak membeli lagi cuma hanya merapid dengam sisa alat yang ada saja,” katanya.
Berdasarkan data Pemprov Banten mencatat ada sebanyak 1.761 kasus di wilayahnya. Dengan rincian sebanyak 263 orang masih dirawat, sebanyak 1.395 orang sembuh dan sebanyak 103 orang meninggal dunia.(Anwar/Teguh)