Serang, – Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan tidak akan meneruskan rencana peminjaman dana senilai Rp4,143 triliun ke pemerintah pusat. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk program pemulihan ekonomi (PEN).
“Gak clear, gak apa batal aja udah. disananya karena uangnya gak ada mau dipaksa gimana,” kata Wahidin Halim, Jumat (25/6/2021).
Dia mengatakan, tidak akan berharap lagi pada pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tersebut karena sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai pinjaman dari pemerintah pusat tersebut. Akibatnya, sejumlah proyek pembangunan kemungkinan besar ada yang mengalami perubahan bahkan pembatalan.
“Kita delete aja. Jadi kita, saya kira, sudah tidak lagi berharap pada SMI,” katanya.
karena skema pinjaman yang semula akan diajukan ke pusat batal, maka sebagai konsekuensinya akan ada pembangunan yang akan mengalami perubahan capaian. Misalkan pembangunan rumah sakit yang semula direncanakan akan delapan lantai dengan kondisi ini untuk tahap pertama hanya akan dibangun satu sampai tiga lantai terlebih dahulu. Begitu juga pembangunan sekolah yang semula akan dibangun secara megah dengan kondisi ini tidak akan bisa seperti rencana.
“Tidak semegah yang kita canangkan, semula,” tuturnya.
Mantan Wali Kota Tangerang itu mengungkapkan, dengan tidak adanya dana pinjaman dari pusat maka pembangunan hanya menggunakan APBD Provinsi Banten yang saat ini jumlahnya sebesar Rp12 triliun.
“Kembali ke APBD normal 12 triliun jadi gak parah (kondisi keuangan) dulu kita (rencana) 16 triliun karena mau bangun,” katanya.(war)