MAHASISWA KKM UNIVERSITAS PRIMAGRAHA SUKSES LAKSANAKAN PROGRAM DIGITALISASI UMKM TELUR ASIN

oleh -73 Dilihat
oleh

SIDAPURNA, PILARBANTEN.COM –  Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Primagraha sukses mengukir prestasi nyata di tengah masyarakat Desa Sidapurna, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Melalui program unggulan bertajuk Digitalisasi UMKM Lokal, mereka berhasil mendaftarkan usaha “Suplayer Telor Asin Bebek Bapak Basri” ke Google Maps!

 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juli 2025 ini bukan sekadar seremonial. Tim mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi, dokumentasi, hingga input data lokasi usaha ke dalam sistem peta digital Google.

Baca Juga:  HUT ke-45 Dekranas, Ketua Umum Dekranasda Banten Tinawati Andra Soni: Tegaskan Komitmennya Berdayakan Perajin Lokal

 

Kini, siapa pun bisa menemukan usaha telur asin legendaris milik Bapak Basri hanya dengan mengetik namanya di Google Maps. Langkah kecil yang membuka peluang besar, tidak hanya untuk meningkatkan penjualan, tapi juga memperluas jangkauan pasar hingga luar daerah.

 

Ketua KKM Universitas Primagraha, Darul Maulana, menyebut program ini sebagai bentuk nyata dukungan mahasiswa terhadap UMKM di era digital.

 

Baca Juga:  Penguatan Usaha Kecil, Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti Sosialisasikan Pelayanan Perijinan Usaha

“Kami ingin membantu UMKM desa agar tak tertinggal dalam transformasi digital. Dengan terdaftarnya usaha di Google Maps, jangkauan pasar bisa meluas dan membuka potensi ekonomi yang lebih besar,” jelas Darul.

 

Sementara itu, pemilik usaha, Bapak Basri, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengaku tidak menyangka bahwa usaha rumahan yang dijalankannya kini bisa diakses secara global.

Baca Juga:  Pj Gubernur Banten Al Muktabar Hadiri Pembukaan FEKDI dan KKI 2024

 

“Terima kasih untuk adik-adik mahasiswa. Sekarang pelanggan dari luar daerah bisa cari lokasi saya dengan mudah. Ini luar biasa,” ucapnya haru.

 

Program digitalisasi ini menjadi bukti nyata bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas di ruang kuliah. Mereka hadir, bergerak, dan membawa perubahan langsung dari desa—membangun ekonomi digital dari titik nol, satu peta digital dalam satu waktu.(baron)