KOTA SERANG, PILARBANTEN.COM – Pansus Raperda Penyertaan Modal PT Agrobisnis Banten Mandiri (Perseroda) meminta agar kedudukan pusat operasional BUMD ini berada di lahan yang menjadi asset Pemprov. Untuk itu Pansus meminta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) agar menginventarisir kepemilikan asset lahan milik Pemprov Banten.
Pansus beranggapan hal itu perlu dilakukan agar lahan asset itu bisa digunakan untuk memaksimalkan operasional BUMD Agrobisnis ini. Sehingga kemudian penyertaan modal awal itu nantinya tidak dimaksimalkan untuk pembelian laha, tetapi bisa dialokasikan untuk hal lain yang berkenaan dengan BUMD ini.
“Jadi saya dorong agar Pak Sekda untuk memaksimalkan penggunaan asset Pemprov dulu. Untuk teknisnya silahkan berkordinasi dengan BPKAD,” Ujar anggota pansus Ade Hidayat.
Alasan Ade menggunakan laha asset Pemprov itu supaya dari sekian asset lahan yang dimiliki, bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan lainnya. Sehingga tidak memaksimalkan untuk membeli lahan.
“Jika ada asset lahan yang bisa digunakan, kenapa harus beli,” katanya.
Disinggung soal lahan untuk operasional BUMD ini yang sudah dibeli dan dipersiapkan, Ade mengaku tidak mengetahuinya dan belum ada dalam pembahasan di Pansus. “Saya belum mengetahui kalau Pemprov sudah membeli lahan untuk BUMD ini,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten babar Suharso ketika dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu mengatakan, untuk persiapan pembentukan BUMD ini disebar ke beberapa Satuan Kerja (Satker) seperti untuk rekrutmen SDM-nya ada di Biro Perekonomian, bisnis plan ada di jajaran direksi dan teknis operasional ada di Disperindag yang di dalamnya melingkupi pengadaan lahan dan juga kontruksi bangunan.
“Pengadaan lahannya tinggal satu persil lagi dari total luas 10,2 hektar dengan appraisal harga Rp54 miliar dari pagu 68 miliar yang berlokasi di Kecamatan Kopo, kabupaten Serang,” ujar Babar.
Babar melanjutkan, jumlah itu merupakan penyertaan modal awal BUMD Agrobisnis yang dialokasikan untuk pembelian lahan. Sedangkan untuk bangunan kontruksinya sebesar Rp30 miliar yang akan dilelang pada Januari ini. “Pada 2020, total keseluruhan itu akan dibukukan menjadi penyertaan modal. Bangunan kontruksi yang mengatu dengan pasar itu nantinya akan dijadikan pusat industry dan gudang,” ujarnya. (Rey/Al)