Serang, – Kota Serang sampai saat ini masih menjadi salah satu daerah dengan lokus utama pengentasan angka stanting dan Dolbon yang dilakukan oleh pemerintah pusat, termasuk juga oleh lembaga swasta seperti Dompet Dhuafa.
GM Dompet Dhuafa pusat Divisi Kesehatan Yeni Purnama Sari mengatakan, dari 12 daerah yang menjadi wilayah sasaran lokus stanting nasional, Provinsi Banten dalam hal ini Kota Serang menjadi salah satu targetnya.
“Karena basis datanya kita dari pemerintah pusat, sehingga apa yang kita lakukan benar-benar tepat sasaran,” katanya.
Setelah data itu didapat, lanjutnya, langkah selanjutnya kita melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan, sampai kepada tingkat puskesmas, kecamatan dan kelurahan.
“Ada dua kecamatan yang kita tangani, Kecamatan Curug dan Cipocok Jaya untuk penanganan stanting dan Dolbon,” ucapnya.
Dua lokus penanganan stanting dan Dolbon itu pertama di lingkungan Ciwaru, Kel. Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya dan lingkungan Gowok, Kel. Sukajaya, Kecamatan Curug Kota Serang.
Dikatakan Yeni, terhadap dua Kecamatan itu sudah dilakukan pendampingan selama dua tahun terakhir. Fokus penanganannya tidak hanya pada akses layanan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dalam hal ini pemicuan kesadaran masyarakat untuk menyetop buang air besar sembarangan.
“Lalu kita juga lakukan pendampingan kepada masyarakat untuk membuat jamban keluarga, yang dibangun di dalam rumah masing-masing. Lalu kita juga ada pendampingan pencegahan penanganan kasus-kasus masalah gizi buruk dalam mencegah stanting,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga memiliki program ketahanan pangan masyarakat dalam pemberdayaan ini seperti budidaya lele dan lain-lain. Hal itu dilakukan dalam rangka menopang gizi masyarakat.
“Sehingga alhamdulillah untuk wilayah Cipocok Jaya yang tadinya 105 KK belum punya jamban, sekarang tinggal 12 KK saja,” ucapnya.(loet)