Serang, – Pengamat kebijakan publik Uday Suhada menilai kinerja Satgas Covid-19 Provinsi Banten saat ini sangat lemah dan cenderung gagap.
Hal itu tentu sangat berakibat buruk pada penyaluran informasi kepada publik terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Provinsi Banten.
“Saya mendapat cerita langsung dari beberapa wartawan yang mengaku sangat kesulitan ketika mau konfirmasi ke Jubir Satgas Covid-19 dalam hal ini Kepala Dinkes, Ati Pramudji Hastuti,” ucapnya, Minggu (29/8/2021).
Udah menambahkan, dalam situasi seperti ini, arus informasi terkait dengan perkembangan dan penanganan Covid-19 di daerah harus berjalan dengan baik.
Karena jika terjadi hambatan, maka informasi yang akan diterima oleh masyarakat berita-berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Maka kemudian timbullah berita-berita hoax terkait Covid-19 dan vaksinasi. Yang itu kemudian menjadi penghambat kinerja Satgas itu sendiri dalam mencapai target vaksinasi,” ungkapnya.
Seharusnya, tambah Uday, Pemprov bisa merangkul semua kalangan media dan terbuka kepada mereka terkait apa yang sudah dilakukannya.
“Jangan ini mah ditelpon sampai 52 kali baru direspon. Ini kan bahaya. Menghambat arus informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Untuk itu Uday berharap dengan adanya rencana salah satu wartawan yang mencalonkan diri sebagai komisioner KPID Banten, arus informasi publik itu bisa tersalurkan dengan baik.
Tidak ada lagi para pejabat Pemprov Banten yang gagap, termasuk dengan informasi terkait penanganan Pandemi Covid-19 yang sedang dijalankan oleh Pemprov.
“Maka dari itu, sudah selayaknya sebagai anggota komisi I DPRD Provinsi Banten, pak Anda Suhada ini mendukung sosok yang mewakili kalangan wartawan,” tutupnya.(loet)